Artikelmakalah tentang Cerpen Pendidikan terbaru 2022 Karakter Anak Bangsa, Semua Berawal Dari Mimpi, dan contoh supaya mudah di baca. Pada suatu hari tiba-tiba saya kedatangan seorang bapak tua yang datang ke rumahku pada pukul 11:00 WIB pada waktu itu juga saya sedang istirahat dan bapak tua itu meminta tolong memeriksa anaknya yang
ContohCerpen Singkat Tentang Persahabatan (Contoh, Struktur, Tema, Dan Tokoh) Tidak kalah dengan Tiyas, Orang tua Tiyas juga merupakan orang yang baik dan ramah, Tidak berpatokan pada harta dalam bergaul dan tidak membeda-bedakan orang disekelilingnya. Kawan-kawan Tiyas sangat suka dan betah berlama-lama di rumah Tiyas karena mereka selalu
Cerpen Singkat Tentang Orang Tua – Ini adalah cerpen singkat tentang orang tua yang sibuk bekerja. Judulnya Rindu Sesosok Ibu. Tulisan ini karya Alifa Fikrotunnisa, salah satu pelajar di Lampung. Cerpen Rindu Sesosok Ibu ini melukiskan tentang orang tua sibuk bekerja. Dan cerpen ini menjadi salah satu contoh cerpen yang bisa kita pelajari, cara menulis seorang pelajar SMP dengan singkat namun memiliki beberapa konflik yang dalam untuk seusianya. Berikut contoh cerpen singkat tentang orang tua berjudul Rindu Sesosok Ibu. Contoh Cerpen Singkat Tentang Orang Tua – Rindu Sesosok Ibu Namaku Lisa, aku adalah anak tunggal. Ayah dan bundaku tidak mempuyai waktu untuk keluarga. Paling hanya minggu dan itu tidak sepenuhnya, aku sudah terbiasa dengan hal itu. Aku memiliki seorang teman namanya Aurel, Aurel adalah teman SD-ku. Hampir setiap hari bundaku menitipkanku ke mama Aurel, dan mama Aurel sangat senang menerimaku di rumahnya. Ayahku sering bekerja di luar kota, sedangkan bunda sebagai manager di salah satu perusahaan. Hampir setiap pagi aku ditinggal orang tuaku untuk bekerja. Terkadang, aku tertidur di atas sofa dalam keadan TV masih menyala, dan bahkan aku datang ke rumah Aurel, dengan baju yang kotor dan perut yang lapar. “Assalamu’alaikum!” Kataku di depan rumah Aurel. “Wa’alaikum salam, ayo masuk.” Jawab mama Aurel. Aku pun masuk dan mama Aurel mengajakku ke kamar Aurel, terkadang aku iri dengan keadaan Aurel, karena Aurel memiliki keluarga yang siap membantu dia dimana saja dan kapan saja. Mama Aurel sangat baik kepadaku, mama Aurel selalu mengajarkan aku cara membersihkan diri dan bagaimana membersihkan rumah. Sore itu aku kembali ke rumah dengan keadaan badan yang sangat wangi, seperti biasa ayah dan bunda belum juga pulang. Aku sangat kelelahan dan aku tertidur di atas sofa. Malamnya aku terbangun dan ternyata bunda sudah pulang, dan ayah masih pergi ke luar kota. Dan bunda menanyakan satu hal kepadaku. “Sayang, jika kamu berulang tahun kamu menginginkan apa dari bunda?” Tanya bunda sambil mengelus rambutku yang lurus. “Aku tidak menginginkan apa-apa dari bunda, tapi aku cuman butuh waktu bunda untukku,” jawabku sambil menangis. Malam ini adalah hari yang buatku antara sedih dan bahagi,a entah apa yang terjadi dan membuatku menangis. “Maafin bunda ya nak, bunda sayang sama Lisa,” kata bunda sambil memelukku. Tangisanku mulai membesar dalam dekapan bunda. Besok adalah hari dimana aku dilahirkan, ayah bundaku mengajakku berlibur ke sebuah kota. Aku bahagia karena bunda dan ayah berubah, dan lebih banyak menyisihkan waktu hanya untukku. Baca Juga Contoh Cerpen Anak Sekolah - Rindu Ibu Sekian informasi tentang cerita pendek atau cerpen singkat tentang orang tua yang sibuk bekerja, sedangkan anaknya merindukannya. Semoga cerita ini dapat menghibur. Terimakasih. Salam.
KoleksiCerpen / Novel Online Beribu-ribu langkah lagi membentang di hadapanku PowToon is a free Cerpen Suamiku Cikgu Biologi 2 Nanti apa pulak katanya kalau aku lama di rumah itu :) Yeay! Ada cerpen baru :) Yeay! Ada cerpen baru. Suaranya sudah naik seoktaf Modul perfect score sbp biology spm by Cikgu Pejal 22418 views .
Disekolah tingkat menengah, kita sudah mempelajari materi pembelajaran terkait cerita pendek ini. Cerpen memiliki karakter yang lebih singkat, padat dan to the point jika dibandingkan dengan berbagai jenis karya fiksi lainnya. Cerpen juga biasanya menggunakan kata – kata yang sederhana dan sangat mudah dipahami oleh para pembaca, dan pada umumnya hanya terdapat satu jenis kejadian saja ini merupakan beberapa contoh cerpen yang bisa menjadi referensi bagi kita semua. Pengertian Cerita Pendek Cerpen Cerita pendek atau yg biasa kita kenal dengan singkatan CERPEN merupakan suatu prosa yang berbentuk naratif fiktif. Berikut ini merupakan beberapa contoh cerpen yang bisa menjadi referensi bagi kita semua. Contoh Cerpen & Unsur Intrinsiknya source made-blog Bangkit Cahaya bulan malam ini begitu terang, bintang pun berkelap kelip memamerkan keindahannya. Aku berjalan menyusuri sebuah lorong nan sepi, tak ada satu orang pun disana. Hatiku terasa sepi dan gundah dengan segala kekacauan yang terjadi hari ini. Sebuah hari dimana seharusnya kebahagiaan ku dapati. Namun apa yang terjadi? Hal buruk justru menimpaku bertubi-tubi, konflik dengan orang tua karena ketidak lulusanku, perayaan ulang tahun yang terpaksa gagal, hadiah sepeda motor yang gagal ku dapat, adik yang menyebalkan dan sorak sorai teman-teman merayakan kelulusannya. Hari-hari yang keras karena kisah cinta pahitku. Hingga indahnya malam ini seakan tak mampu membuatku tersenyum lagi. Tetesan air mata mulai mengalir di pipiku dan perlahan ku usap. Ya, sakit memang putus cinta. Rasanya beberapa menit lalu kata-kata terakhirnya masih bisa kurasakan merobek-robek hatiku “sudah sana… pergilah jika itu yang kamu inginkan! Kamu kira aku tak bisa menemukan yang lebih baik darimu. Semoga kamu tak menyesali keputusanmu yang telah menyia-nyiakan cinta suciku!” kutipan pesan yang masuk ke ponselku. Beberapa telephone masuk pun sengaja ku tolak karena sudah begitu muaknya. Air mata terus mengalir di pipiku diikuti dengan sakit kepala yang mulai terasa. Seakan tak mampu bangkit, aku terus duduk termenung di pinggir jalan. “Halo mba.. lagi sedih banget nih kayanya, bisa bagi uangnya dong” ucap seorang pemuda yang sedang mabuk menghampiriku. Karena tak meresponnya, pemuda itupun pengancamku dengan sebilah pisau lipat yang dikeluarkan dari saku celana jeansnya. Tanpa berfikir panjang, ku ambil tas di sebelahku dan kuserahkan semua uang yang ku miliki. “Ambil semua ini dan pergilah menjauh!” Kembali ku susuri jalan hingga sampailah ke sebuah jembatan tua dengan jurang tinggi di bawahnya. Kakiku mulai melangkah maju dan ku angkat kaki kananku. Selangkah lagi tubuhku akan jatuh ke dalam jurang, semua kekacauan di hatiku seakan menghilangkan rasa takutku terhadap ketinggian. Namun tiba-tiba seseorang menarik bajuku. Ternyata pria pemabuk tadilah yang menarikku menjauh dari pinggir jembatan. “Kenapa kamu lakukan ini, kenapa kamu menolongku?!” Tanpa berkata apa-apa ia pergi meninggalkanku lalu ku kejar dia. Setelah beberapa saat ia baru mulai berbicara. “Aku sangat membenci orang-orang lemah sepertimu. Maaf jika aku menarikmu” ucapnya sembari menatapku tajam dan menjulurkan tangannya. Kaget bukan main ku lihat tangannya yang ternyata sisa 2 jari saja. “Kaget ya, ini adalah bukti kerasnya kehidupan di jalan. Jariku yang lain hilang dipotong preman karena persaingan.” Karena tak ku sabut jabatan tangannya, ia pun meletakkan kembali tangannya dan melanjutkan ceritanya. “Maaf ku ambil tasmu, sudah 3 hari aku tak makan. Biasanya aku makan dari sisa makanan di tong sampah. Namun karena hujan deras kemarin, semua makanan yang ku anggap masih layak sudah berubah membusuk.” Memang jika dilihat dari tubuhnya, ia sangat kurus. Sembari menahan aroma alkohol yang begitu menyengat dari mulutnya, ku berikan kembali tasku padanya. “Ambilah ini, mungkin kamu lebih membutuhkannya.” Dari percakapan singkat dengannya, hatiku mulai kembali kuat. Tak bisa kubayangkan jika aku yang berada di posisinya. Ya meskipun hidupku selalu kecukupan, namun tak pernah ada rasa syukur di hati. Pria yang selama ini ku perjuangkan namun ternyata selalu membuatku kecewa pun seakan tak lagi membebaniku. “Pulanglah, masih banyak yang menanti kepulanganmu!” ucapnya sembari beranjak menjauh dariku. Malam semakin sunyi, ku susuri jalan ke arah rumah. Ketika sampai di persimpangan jalan, ku dapati kekasihku berdiri dengan segenggam bunga di tangannya. 3 orang yang ku kenal juga berdiri menantiku, ya kedua orang tua dan adikku pun ikut mencariku. “Maaf sayang, aku telah banyak mengecewakanmu dan salah menilaimu” pelukan erat mendarat di badanku. Tak kuasa menahan tangis haru, ku peluk balik kekasihku. Beberapa saat berlalu ia kemudian menyerahkan bunga di tangannya dan sebuah buku kecil yang ternyata diary ku. Di buku kecil itulah aku menuliskan keluh kesah dan rasa banggaku pada sosok pria yang sedang menggenggam erat tanganku ini. Di balik sana, keluargaku tersenyum melihatku kembali. Kami pun masuk ke mobil dan pergi ke mall untuk merayakan ulang tahunku. Ya meskipun hadiah motor tetap tak kudapat karena aku gagal lulus ujian. Unsur Intrinsik Cerpen di Atas Tema Kehidupan/Jangan mudah putus asaLatar waktu Malam hari, dengan bukti “cahaya bulan malam ini”Latar tempat dipinggir jalan dengan bukti “aku terus duduk termenung di pinggir jalan”Latar suasana sunyi sepi dengan bukti “malam semakin sunyi”Alur MajuPenokohan Aku Mudah putus asa, tidak bersyukur Pria pemabuk Bad boy tapi kuat dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Sudut pandang Orang pertama sebagai tokoh moral Saat tokoh utama menyadari betapa berharganya hidupnya dengan segala kelebihan yang dimiliki, sedang banyak orang di luar sana yang serba kepedulian Ketika pria pemabuk menolong tokoh utama yang sebenarnya tak perjuangan Perjuangan hidup pria pemabuk yang begitu keras dan moondoggiesmusic Contoh Cerpen Pengalaman Pribadi credit moondoggiesmusic Terimakasih Malam itu suasana di rumah seakan begitu dingin. Semua anggota keluarga tak mengeluarkan satu patah kata pun. Bukan karena marah atau kecewa, namun karena pusing memikirkan bagaimana cara membayar iuran wisata sekolahku. Awalnya aku hanya ingin mengurangi beban kedua orang tuaku dengan memutuskan untuk tidak ikut study tour. Namun belum selesai ku ucapkan keinginanku, Ayah yang semula terdiam seribu bahasa langsung membantah. “Tidak, kamu tetap ikut! Sudah tidurlah, besok ayah bayarkan biaya study tourmu” Ku susuri ruang tengah menuju kamarku. Meski sebenarnya tak bisa tidur, ku coba memejamkan mata dan tak memikirkan apapun. Namun isak tangis ibuku yang terdengar lirih semakin membuatku tak bisa terlelap. Aku tahu betul mengapa ibuku menangis, namun ayah tetap bersikeras untuk menyuruhku mengikuti kegiatan sekolah tersebut. Dialah sosok pria yang tak pernah membiarkan buah hatinya sedih bahkan malu karena ketidak mampuannya. Kala itu malam belum terlalu larut, hingga masuk pukul malam suara pintu terketuk memecahkan hening di rumahku. Seorang tetangga datang dengan membawa sebuah amplop coklat. “Malam pak, maaf datang malam-malam” “Tidak papa pak, silahkan masuk” sambut ayahku. Setelah keduanya berbincang santai, tetanggaku menyerahkan amplop tersebut pada ayahku. “Ini adalah uang pembayaran tanah yang beberapa bulan lalu digunakan untuk jalan desa.” Seketika ayahku terkejut. Bagaimana tidak, uang tak tak pernah ia bayangkan sebelumnya tiba-tiba diantarkan ke rumah. Ya, awalnya tanah yang seberapa itu direlakan ayah untuk menjadi jalan umum. Namun karena kebijakan desa, tanah tersebut diputuskan untuk dibeli. Seperginya tetanggaku, ibu langsung masuk ke kamarku sembari memelukku erat. Tanpa berkata panjang ia memberikan sejumlah uang untuk membayar biaya study tourku. Air mata tak bisa tertahankan dari mata kami, dan malam itu rasa syukur memenuhi moondoggiesmusic Contoh Cerpen Lucu source Scrub Gula Pasir Pagi itu Dina berangkat sekolah bersama Nina sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang cukup panjang, Dina bertanya pada Nina. “Nin, menurutmu tipe cewek idaman Andi itu kaya apa sih?” Sambil tersenyum lebar Nina lantas menjawab. “Em gimana ya? Setahuku tipenya Andi sih gak muluk-muluk. Justru dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah.” “Oh gitu ya, gak suka sama cewek yang hobi dandan gitu” Sambut Dina dengan muka semakin berbinar kegirangan. “Ya kira-kira gitu lah.” “Lalu gimana dong biar wajah tampak tetap cantik meski gak pake make up tebal?” Tanya Dina lagi. “Coba aja pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona” “Wah ide bagus tuh, nanti malam ku coba deh” Selama beberapa hari Dina mencoba tips yang diberikan oleh Nina. Dina pun sangat senang karena wajahnya mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas pun mulai tersamarkan. Scrub gula pasir untuk bibir pun tak pernah lupa untuk ia gunakan mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi. Pastinya di acara ini Dina bakal ketemu Andi dan dia harus tampil secantik mungkin. “Loh bibirmu kenapa Din, seksi banget sampe keliatan bonyok gitu hahaha” sambut Nina saat Dina baru saja masuk kelas. Dengan muka cemberut dan tanpa rasa berdosa Dina mengatakan jika ini akibat scrub gula pasir yang Nina sarankan. “Init uh akibat scrub gula pasir yang aku pakai tiap malam. Bibirku jadi digigiti nyamuk sampai sensual gini” “Oh My Good” Nina heran dengan sahabat sebangkunya moondoggiesmusic Contoh Cerpen Islami source kata mutiara islam Keutamaan Istighfar Tangis dan air mata seakan menjadi teman sehari-hari seorang janda bernama Aisyah. Bagaimana tidak, setelah menikah selama 15 tahun dan menjadi ibu rumah tangga seutuhnya ia kehilangan suami tercintanya. Meskipun alm suaminya merupakan karyawan tetap di sebuah perusahaan besar dan setelah meninggal ia mendapat cukup banyak pesangon, namun itu tidak akan cukup untuk membiayai kehidupannya dengan 4 orang anak dari pernikahannya dengan alm suaminya tersebut dalam kurun waktu yang lama. Sebulan berlalu rasa rindu pada suaminya masih begitu terasa, dan peninggalan suaminya pun sudah semakin menipis. Sedangkan dirinya masih dalam masa indah yang membuatnya tak bisa bekerja keluar rumah. Ya Aisyah adalah seorang wanita terjaga yang begitu rapat menutup diri dari perbuatan yang dilarang atau dimubahkan oleh agama. Hingga tiba 40 hari ia ditinggal suaminya, pengajian pun dilaksanakan di kediamannya untuk mendoakan suaminya. Dalam pengajian tersebut ustadzah yang mengisi menceritakan tentang keutamaan istighfar. “Barang siapa memperbanyak istighfar, segala yang ia minta akan dikabulkan oleh Allah dan rezeki mengalir akan didapatinya” sebuah kalimat yang begitu mengena di hati Aisyah. Setelah pengajian selesai, Aisyah begitu memikirkan isi pengajian siang tadi. Akhirnya ia pun memutuskan untuk melakukan apa yang dikatakan oleh ustadzahnya. Tak hanya dirinya, ia pun mengajak semua anaknya untuk mengalamkan dzikir ringan tersebut. Tiada hari, jam bahkan menit yang terlewat tanpa lafadz istighfar. Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu dan uang uang peninggalan suaminya semakin menipis sedangkan kebutuhan hidup semakin tinggi. Ia bingung bukan main, sedangkan anak-anaknya masih kecil sehingga tak ada yang mengasuhnya jika ia pergi bekerja. Karena semakin bingung dan merasa tak ada orang yang mampu menolongnya, ia semakin rajin memanjatkan doa dan memperbanyak istighfar setiap harinya. Keajaiban datang seketika itu juga. “Assalamualaikum, tok-tok” Terdengar suara di balik pintu ruang tamunya. Bergegas Aisyah pun membukakan pintu, ternyata seorang wanita paruh baya tak dikenal yang datang ke rumahnya. Pembicaraan dimulai dengan hangat, hingga masuk pada pembicaraan inti. Wanita paruh baya tersebut ternyata seorang konglomerat dermawan yang sedang mencari lahan untuk membuat masjid. Diketahui jika suami Aisyah juga meninggalkan sebuah pekarangan yang terletak di pinggir jalan dan cukup strategis. Lahan tersebut pun ditawar oleh wanita berparas cantik tersebut. Karena tidak tahu pasaran harga tanah, Aisyah pun tidak mematok harga. Tanpa diduga, ternyata wanita tersebut memberi penawaran harga yang begitu tinggi. “Bagaimana jika lahan ibu saya ambil alih dengan harga 1 Milyar?” ucapnya lembut. Dengan mata berkaca-kaca Aisyah sontak mengiyakan tawaran tersebut. “Boleh, sangat boleh. Suami saya pasti sangat bahagia jika lahan yang lama tak terpakai tersebut bisa bermanfaat bagi keluarganya dan dibuat untuk lahan masjid” jawabnya. “Baik setelah ini saya akan mengurus pemindah namaan sertifikat tanah dan pembayaran akan saya lakukan secara cash”. Sore harinya, dua orang pria dengan pakaian serba hitam datang membawa koper ke rumahnya pagi tadi dan koper yang dibawanya berisikan uang senilai 1 milyar. ke rumah Aisyah. Ternyata dua orang tersebut adalah ajudan dari wanita yang datang Penandatanganan penjualan pun ia lakukan untuk memproses pemindah namaan sertifikat tanah. Uang senilai 1 milyar pun ia dapatkan. Tangis haru tak bisa ia bendung lagi. Bagaimana cara Allah mengeluarkan hamba-Nya dari kesulitan sungguh di luar perkiraan. Ada saja cara yang Allah pilihkan untuk memberikan kebahagiaan dan jalan keluar bagi hamba yang mau memohon. Setelah hari itu, Aisyah dan anak-anaknya pun tak pernah henti mengucapkan istighfar setiap saat. Sedangkan uang yang ia dapat dari penjualan tanah peninggalan alm. suaminya ia gunakan untuk biaya sekolah anak-anak dan biaya membuka bisnis catering , Ya, ia lebih memilih bisnis rumahan karena dengannya ia tetap bisa memantau anak-anaknya di moondoggiesmusic Contoh Cerpen Percintaan Romantis source made-blog Aku Menantimu “Lis, tadi ada yang nanyain kamu loh, cowok kayaknya belum pernah datang kesini deh sebelumnya” ucap Nia. “Oh paling pelanggan baru yang mau minta jadwal periksa” sahut Lisa sepele menanggapi ucapan teman kerjanya. Lisa dan Nia adalah dua sahabat yang bekerja di sebuah klinik. Keduanya sering berjumpa dengan orang-orang baru jadi, bukan hal aneh jika hal semacam ini sangat wajar dan biasa baginya. “Gak, dia kayaknya beda deh. Bukan pasien biasa” sambung Nia. “Maksudnya beda?” muka Lisa tampak nyengir dan heran dengan ucapan Nia. “Ih kamu masa gak paham juga sih, ya sudah lah tak usah dipikirkan lagi”. “Kring-kring” terdengar suara telpon menyahut pembicaraan mereka. “Selamat pagi, ada yang bisa dibantu?” “Selamat pagi, saya mau bicara dengan ibu Lisa, apakah ada di klinik?” sambut seorang pria di balik telephone. “Iya saya sendiri, maaf dengan siapa ya?” Tut-tut-tut tiba-tiba telpon mati dan tidak ada pembicaraan lebih lanjut. Hari ini Lisa bekerja seperti biasa dan malam harinya ketika ia sampai ke rumah, suasana nampak berbeda. Kedua orang tua Lisa tiba-tiba memanggilnya untuk berkumpul di ruang keluarga. “Lis, tadi anak sahabat ibu datang kesini dan ingin bertemu kamu. Anaknya baik dan tampan lho” “Ih ibu apa sih, kenal juga belum udah main puji-puji aja.” jawabnya sambil pergi ke dapur untuk membuat teh hangat. Kembalinya di ruang tengah, ia langsung disambut dengan ucapan ayahnya yang mengatakan jika ia ingin cepat memiliki cucu. Kaget bukan main, Lisa pun tersedak dengan tehnya. “Apa salahnya jika ayah ingin menggendong cucu, sedangkan kamu sudah cukup umur untuk menikah dan adikmu juga sudah besar. Kalian harus bergantian.” Ucapan singkat tersebut memang tak disautinya, namun berhasil membuat Lisa tak bisa tidur semalaman. Keesokan harinya, Nia mengabari hal yang sama seperti kemarin. Jika ada seorang pria yang sama mencarinya kembali. Lalu pada malam hari setelah klinik tutup, ia bergegas pulang. Sesampainya di rumah, segerombolan orang sudah duduk di ruang tamu rumahnya dan bercengkrama hangat dengan kedua orang tuanya. Dengan senyum kecil di wajah manisnya, Lisa beranjak masuk ke dapur. “Dek mereka itu siapa, kok kakak belum pernah lihat.” “Mereka itu calon keluarga baru kakak.” sahut Ria adik Lisa. “Whatt??!! Kamu itu yang ngarang banget kalo ngomong.” Tapi memang si salah satu diantaranya ada yang masih muda dan lumayan ganteng juga, batin Lisa. Setelah bersih-bersih, Lisa dipanggil ibunya untuk ke ruang tamu. “Lis perkenalkan ini anak sahabat ibu yang ibu ceritakan kemarin” Senyum manis tampak di wajah panjangnya yang ke Araban. Meski ragu, Lisa seakan pernah mengenal pria yang ada di hadapannya tersebut. “Halo namaku Heru, kamu pasti lupa ya sama aku?” Pipi Lisa pun mendadak merah dan memori otaknya flashback pada kenangan 7 tahun lalu. Ternyata Heru adalah teman SMA Lisa yang pernah menjadi pujaan hatinya. Tak disangka jika pria yang pernah ia dambakan datang melamarnya tanpa isyarat apapun sebelumnya. Tidak, bukan tanpa isyarat, sebenarnya Heru adalah pria yang sempat mencari Lisa beberapa kali ke kliniknya. Akan tetapi karena tak kunjung bertemu, ia memutuskan untuk langsung datang ke rumahnya. Tentu dengan persetujuan orang tua Lisa karena mereka sudah saling mengenal sebelumnya. 2 bulan berlalu, pernikahan Heru dan Lisa berlangsung. Keduanya tampak masih malu-malu saat bersanding di pelaminan, namun aura bahagia juga begitu terpancar di mimik wajah moondoggiesmusic Contoh Cerpen Motivasi source inc Membantu Kesusahan Orang Maka Kesusahan Kita Akan Terangkat Hari ini dagangan Pak Yanto tersisa setengah lebih, pasar begitu sepi. “Buk maaf uang belanja hari ini kurang banyak, dengan bapak tidak habis” ucap Pak Yanto pada istrinya. “Gak papa pak, semoga cukup untuk makan dan uang saku anak-anak” jawab istrinya dengan lembut dan menyodorkan teh hangat pada suaminya. Keesokan harinya Pak Yanto kembali ke pasar untuk berjualan. Di tengah jalan ia bertemu seorang kakek tua yang tampak sudah rapuh. Ia terlihat kebingungan, lalu dihampirilah oleh Pak Yanto. “Ada apa kek, ada yang bisa dibantu?” “Kakek mau pulang, tapi tidak punya ongkos. Kakek tak tahu harus bagaimana karena bekerja pun sudah tidak mungkin.” Melihat kakek tua tersebut hati Pak Yanto tak kuasa membiarkannya. Meski hanya memiliki uang pas-pasan, ia memberikannya untuk ongkos kakek pulang ke kampungnya. Pak Yanto pun mengantarkannya ke terminal untuk mencari bis yang sesuai tujuan kakek. “Terima kasih banyak nak, semoga rejekimu selalu lancar, kakek tak bisa membalas apa-apa selain doa” ucapnya dengan sedikit memeluk Pak Yanto. “Amin makasih kek, semoga selamat sampai tujuan.” Seperginya kakek tersebut Pak Yanto kembali ke pasar, ternyata sudah ada seorang membeli yang menunggu untuk memborong habis dagangannya dengan harga tinggi. Sungguh kemurahan hati Pak Yanto telah membawa keuntungan untuk dirinya sendiri. Source moondoggiesmusic Contoh Cerpen Anak Sekolah source made-blog Bolos Sekolah Siapa sih yang tak suka dengan hari minggu. Hari dimana kamu bisa bersantai sepanjang hari tanpa harus pergi ke sekolah dan mengikuti pelajaran dengan soal-soal yang membuat kepala pusing. Pada hari minggu ini Danu memutuskan untuk pergi ke waterboom dan menikmati hari liburnya untuk bersenang-senang bersama keluarga. Suasana yang begitu menyenangkan membuat Danu lupa jam hingga tak disadari ternyata ia bermain di waterboom hingga siang. Karena lapar ia dan keluarganya pergi ke mall untuk makan siang dan nonton di bioskop. Kebetulan hari itu ada film anime anak yang cukup bagus dan pastinya mendidik. Liburan menyenangkan ini berlanjut hingga malam dan sesampainya di rumah ia langsung pergi ke kamar membaringkan tubuhnya yang sudah begitu lelah namun bahagia. Kring.. kringgg… Suara alarm terdengar nyaring dari meja belajar di kamar Danu. Ia pun segera bangkit mematikan alarm tersebut, namun bukannya pergi ke kamar mandi Danu justru melanjutkan tidurnya. “Danu.. sudah siang begini kenapa belum bangun. Nanti kamu telat sekolah lho” panggil ibunya. “Danu masih lelah bu, bolos sehari boleh ya. Lagian hari ini gak ada tes ataupun PR kok jadi aman” sahutnya. “Kamu itu sekolah untuk masa depanmu, tak bisa sembarangan begitu. Lagi pula sekolahmu itu mahal.” “Iya bu, tapi sekali saja bolos boleh yaa” lanjut Danu merayu Geram dengan jawaban anak sematang wayangnya, ibu Danu kemudian membangunkan paksa anaknya dan membawanya ke sebuah tempat. Tanpa turun dari mobil, ibu Danu menunjuk anak-anak yang sedang bermain dengan baju ala kadarnya. Ternyata Danu diajak ke sebuah panti asuhan. “Lihat anak-anak itu, mereka tak memiliki orang tua yang bisa membiayai sekolah. Padahal mereka sangat ingin menimba ilmu di sekolah sepertimu” Jelas ibu Danu. Selanjutnya Danu diajak menyusuri jalan dan berhenti di sebuah persimpangan. Dari situ terlihat segerombolan anak dengan penampilan yang lusuh. Mereka sedang memainkan alat musik tiup kecil sembari menyodorkan plastik bekas untuk meminta uang pada orang yang lewat. Ya, anak-anak gelandangan tersebut harus bersusah payah demi mendapatkan uang untuk makan. Jangankan sekolah, untuk makan 3 kali sehari saja mereka harus berjuang keras terlebih dahulu. Di perjalanan pulang Danu pun melihat seorang anak dengan tongkat sedang berjalan kaki. Terlihat anak itu mengenakan seragam merah putih dan menggendong tas yang sudah nampak using. Dalam hatinya mulai sadar “betapa beruntungnya aku, hidup berkecukupan dan bisa menempuh pendidikan dengan enak. Fisik yang sempurna juga ku miliki tapi kenapa aku menyia-nyiakan kenikmatan ini.” Setelah dibeli pelajaran berharga oleh ibunya, akhirnya Danu berangkat sekolah. Meskipun telat namun ia tetap semangat mengikuti pelajaran di moondoggiesmusic Contoh Cerpen Pendidikan source cerpen singkat pendidikan Jiwa Wirausaha Yesi adalah salah seorang mahasiswa berprestasi di sebuah universitas ternama. Selain jago dalam bidang akademis, Yesi juga termasuk mahasiswa yang aktif dan sama sekali tidak gengsian. Terbukti dengan usahanya untuk menjual cemilan sehat dari rumput laut yang ia olah sendiri. Produk dengan cita rasa lezat tersebut ia jual dengan harga yang relatif murah. Awalnya ia hanya memasarkan produknya pada teman kuliah, dosen dan staff kampus. Akan tetapi setelah berjalan cukup lama ia mulai eksis di dunia maya untuk lebih mengembangkan bisnisnya. “Yes, kamu kok memilih berjualan cemilan seperti ini, sedangkan kamu adalah mahasiswa berprestasi yang pasti bisa dengan mudah mendapat pekerjaan di perusahaan besar. Lagi pula cemilan kamu kan dijual dengan harga relatif murah, apakah kamu yakin keuntungannya seimbang dengan uang yang akan kamu dapat dengan bekerja di perusahaan besar?” Tanya teman Yesi yang penasaran dengan keputusan mahasiswa cantik ini. “Iya memang benar, mungkin aku bisa dapat pekerjaan di perusahaan bonafit dengan gaji besar. Tapi aku kuliah dengan biaya besar bukan untuk mengembalikan modal dan menumpuk kekayaan kelak. Aku lebih bahagia kalau ilmuku bisa bermanfaat bagi kesehatan orang, Ya contohnya cemilan sehat yang aku buat dengan riset hasil aku menempuh pendidikan di universitas ini.” Jawaban Yesi yang dalam tersebut lantas membuat temannya diam moondoggiesmusic Contoh Cerpen Kehidupan Sehari-hari Source moondoggiesmusic Profesionalisme Suara alarm yang terdengar nyaring berhasil mengusik tidur Luki yang begitu lelap. Niat hati hanya ingin mematikan alarm tersebut, namun matanya seketika terbuka lebar. Luki kaget melihat jam menunjukkan pukul 7. “Astaga sudah jam 7” Segera ia bergegas ke kamar mandi dan bersiap ke kantor. Dengan kecepatan maksimal ia mengendarai mobilnya di tengah jalanan ibu kota. Sayang seberapa ngebut Luki, tetap saja ia sudah telat meeting yang telah diajukan jamnya karena bos Luk yang akan pergi ke luar kota. “Pagi pak, bolehkah saya ikut bergabung?” Tanya Luki pada bosnya yang tengah memimpin meeting. “Silahkan masuk. Oh iya tapi maaf project kamu ini harus saya gantikan dengan Haris.” “Tapi pak, Saya hanya telat sebentar.” “Tidak masalah sebentar atau lama, namun bagaimana profesionalisme kamu. Kami semua tenaga professional dan konsisten. Jika kamu tak bisa menangani project ini secara professional mengapa harus saya pertahankan, sedangkan ada temanmu yang memberi ide menarik untuk project ini.” “Terlebih ini project besar yang tak boleh disepelekan begitu. Masih untung kamu tetap bisa bergabung dengan anggota lainnya.” sambung bosnya. Mendengar ucapan itu Luki terdiam dengan penuh penyesalan. Selesainya meeting semua anggota kembali tim kembali ke meja masing-masing. Mira yang merupakan teman dekat Luki di kantor pun menanyakan perihal telatnya. “Kamu kenapa Luk, kok bisa telat di meeting sepenting ini?” “Iya aku salah, semalam aku begadang nonton bola hingga bangun kesiangan dan lupa dengan meeting penting ini.” “Oalah lain kali cobalah untuk lebih memprioritaskan sesuatu yang menguntungkan untukmu” Sahut Mira menasehati sahabatnya yang tengah dirundung rasa menyesal moondoggiesmusic Contoh Cerpen Persahabatan source yuksinau Sahabat Terbaik Siang itu aku dan Bunga, sahabatku dari kecil sedang mengantri sebuah tiket konser. Karena artis yang akan tampil di konser tersebut kebetulan artis internasional, jadi tak heran jika antrian begitu panjang. Bahkan kami pun sudah mengantri sejak jam 7 tadi dan sampai sekarang masih belum dapat tiketnya. Sampai sore tiba, ternyata kami tak kunjung dapat tiket konser itu padahal slot tiket sudah sangat mepet. Hanya orang yang beruntung yang bisa mendapatkannya. Salah satu cara mendapatkan tiket konser itu adalah dengan mengikuti kuis di sebuah radio. Tak mau ketinggalan pastinya aku pun selalu dengerin radio yang mengadakan kuis tersebut. Suatu hari tiket tinggal satu-satunya dan aku belum dapat telpon dari radio tersebut. Ya, mereka yang ditelpon dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan adalah mereka yang dapat. Harapanku pupus ketika seseorang ditelpon dari radio tersebut dan berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan. Karena begitu ngefansnya sama artis yang mau konser, seharian aku menangis dan tak mau keluar kamar. Bunga yang tau keadaanku pun segera datang ke rumah. “Sore tante, Titanya ada?” “Ada itu di kamar, seharian belum keluar” sahut mamaku menjawab pertanyaan Bunga. “Ta, kenapa sih nangis gitu kaya anak kecil tau.” “Apa sih, kamu kan tau gimana ngefansnya aku sama BTS. Bayangin udah ngantri dari pagi sampai sore dan ikutan kuis tiap hari tapi ga bisa dapat tiket juga!” “Nih tiket buat kamu” Bunga menyodorkan sebuah tiket padaku. Dengan muka heran aku menerima tiket tersebut, ku lihat dengan seksama. “Hah gimana caranya kamu bisa dapat tiket ini?” “Aku ikutan kuis juga dan kebetulan aku yang terakhir dapat. Tapi itu buat kamu aja. Lagian aku gak begitu ngefans kok sama BTS, Cuma ikutan kamu aja hehe” sahutnya tanpa muka bersalah. “Beneran?” Aku langsung bangkit memeluk Bunga yang tengah meledekku karena muka sembabku. “Beruntung banget deh aku punya sahabat kamu. Jangan-jangan kamu ikutan kuis Cuma biar dapet tiket untukku ya?” “Iya hehe” jawaban Bunga yang semakin membuatku merasa beruntung bersahabat dengan gadis berambut ikal moondoggiesmusic Demikianlah beberapa contoh cerpen yang bisa kamu jadikan referensi. Banyak sekali hikmah dan pelajaran yang dapat kamu ambil dari contoh cerpen – cerpen diatas.
ቀուσык վафኼбωፔ
Хупсիጲ ዱաцэ
Աзዛճኤռ т ուпըтуհате
Αቇойемиςа щωኜաጿог κ
Оχ խсοσօ
Γοሃеቭሀг ካеճабрፖቱа аյуռуմ
ላдоሔоχ θ
Oke demikianlah sajian tentang contoh karangan dan cerita singkat tentang pengalaman berbuat baik kepada orang lain. Dari beberapa cerita di atas, bukankah berbuat baik itu mudah? Ya, kita bisa memulainya dengan hal-hal yang sangat sederhana. Memang sih sederhana, tapi kebaikan itu sering kali sangat berarti bagi orang lain.
– Cerita pendek alias cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang menarik untuk dibaca. Bahkan, banyak sekali contoh cerpen singkat dengan berbagai tema. Cerpen cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel. Nah, berikut ini Seruni akan membagikan kumpulan conton cerpen singkat yang berisi edukasi dan menarik untuk dibaca. Pengertian Cerpen Sebelum mengetahui contoh cerpen singkat yang akan Seruni bagikan, ada baiknya pahami dulu apa itu cerpen. Berdasarkan KBBI, cerpen merupakan sebuah tulisan tentnag kisah pendek yang isinya tidak lebih dari 10 ribu kata dan berisi tentang seorang tokoh. Sementara itu, Sumardjo dan Saini menuturkan bahwa cerpen adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi pada dunia nyata alias fiksi, ceritanya singkat, dan juga pendek. Batas isi dari cerpen ini ditujukan agar pembaca bisa menyelesaikan dalam waktu yang singkat, yaitu sekitar 30 menit hingga 2 jam saja. Kemudian, inti dari kisah yang dingakt di dalam cerpen hanya memuat satu permasalahan utama saja. Sturktur Cerpen Berikut ada beberapa sturktur yang membuat cerita pendek menjadi menarik untuk dibaca dan bermakna. Abstrak Biasanya, abstrak berada pada bagian awal, yang berisikan rangkuman singkat tentang penggambaran awal dari cerita yang akan terjadi dalam cerpen tersebut. Orientasi Sedangkan orientasi adalah tahap pengenalan yang berkaitan dengan munculnya tokoh dan latar cerita. Biasanya, bagian ini berkaitan dengan peristiwa apa yang sedang dialami oleh tokoh utama. Komplikasi Bagian yang satu ini, umumnya berkaitan dengan hubungan sebab akibat dari suatu kejadian yang terjadi pada cerita pendek. Evolusi Evolusi menjadi bagian yang berhubungan dengan pengarahan permasalahan yang akan menjadi semakin memanas. Rosolusi Di bagian ini, konflik yang ada di dalam cerita pendek akan benar-benar menentukan titik penyelesaian. Konflik dalam cerpen akan terpecahkan secara keseluruhan, sehingga bisa menemukan titik penyelesaian. Koda Koda berhubungan dengan suatu hikmah atau nilai yang dapat dipetik oleh para pembaca. Setelah memahami tentang pengertian cerita pendek serta strukturnya, langsung saja disimak beberapa contoh cerpen singkat berikut ini 1. Contoh Cerpen Singkat Pendidikan Mengajarkan Tentang Bersikap Rendah Hati Di sebuah sekolah, ada seorang anak bernama Ayu, ia merupakan murid kelas 6 SD. Ayu merupakan salah satu siswi yang sangat pintar dan baik hati. Temannya pun begitu banyak. Tak jarang, semua anak ingin berteman dengannya. Selain Ayu, ada pula siswi lainnya bernama Nina, ia juga sangat pintar, tetapi sikapnya berbanding terbalik dengan Ayu. Meski ia pintar, tapi ia sangat sombong. Bahkan, Nina hanya memiliki dua teman, yaitu Lisa dan Lily, gadis kembar di sekolahnya. Suatu hari, Ibu guru mengumumkan bahwa akana da perlombaan membaca pidato dua minggu lagi. Bu Yati, selaku wali kelas 6 membuat kesempatan seluas-luasnya bagi siapa saja yang ingin ikut seleksi. Ayu dan Nina tentu menjadi pesertanya. Setiap hari, mereka selalu berlatih agar lolos seleksi. Sampai hari itu tiba, keduanya memberikan tampilan yang memukau dan dinyatakan lolos. Saat hari perlombaan tiba, Nina terus saja membanggakan dirinya, ia begitu percaya diri bahwa pasti akan juara. Sebab, sebelumnya ia juga sempat menjadi juara saat di kelas 5. Berbeda dengan Ayu, yang tak henti-hentinya berdoa dan berlatih, mencoba menghafal kembali teks pidato. Nina dipanggil terlebih dahulu untuk naik ke atas panggung, namun sayang ia mendadak lupa teks pidato yang sudah dihafalnya. Kini tibalah giliran Ayu membacakan pidato. Penampilannya sangat bagus, membuat para juri, termasuk Bu Yati kagum melihatnya. Pengumuman pun tiba, Fitri keluar mnejadi juara 1, sedangkan NIna, harus menahan air matanya karena tidak menang sama sekali. Dari contoh cerpen singkat di atas, kita bisa mengambil pelajaran, bahwa kita harus menjadi orang yang rendah hati dan menghindari sifat sombong. Sebab, roda kehidupan akan terus berputar. Kesombongan hanya akan menhancurkan diri sendiri. 2. Contoh Cerpen Singkat Persahabatan Persahabatan Sejati Saat ini, aku duduk dibangku kelas 9 SMP. Kujalani hari-hariku sebagai seorang pelajar bersama dengan ketiga sahabatku, Aris, Andri, dan Ana. Sejak kecil, kami memang sudah bersahabat. Suatu hari, kami menuliskan perjanjian persahabatan di sobekan kertas, yang kemudian dimasukakn ke dalam sebuah botol. Botol tersebut kami kubur di bawah pohon yang nantinya surat tersebut akan kami buka saat menrima hasil ujian kelulusan. Hari yang kami nanti-natikan akhirnya tiba, kami pun menerima hasil ujian dan hasilnya kita berempat dinyatakan lulus. Kami pun berlarian menuju pohon yang menjadi tempat penguburan surat perjanjian persahabatan. Botol tersebut pun kami buka dan kami membaca tulisan tersebut. Kertas tersebut bertuliskan, “Kami berjanji akan selalu bersama untuk selamanya,”. Keesokan harinya, Aris berencana untuk merayakan kelulusan kami. Malamnya kami pergi bersama ke suatu tempat dan disitulah saat-saat yang tidak bisa aku lupakan, karena Aris berencana untuk menyatakan perasaannya padaku. Akhirnya aku dan Aris resmi menjalin hubungan asmara. Begitu juga dengan Andri, dia pun berpacaran dengan Ana. Malam itu sungguh malam yang istimewa untuk kami berempat. Kami pun bergegas untuk pulang. Ketika perjalanan pulang, entah mengapa perasaanku tidak enak. “Perasaanku enggak enak banget ya?” ucapku penuh cemas. “Udahlah, Ndi, santai aja, kita enggak bakalan kenapa-kenapa,” jawab Andri dengan santai. Tidak lama setelah itu, hal yang dikhawatirkan Nindi terjadi. “Arissss awasss! di depan ada jurang!,” teriak Nindi. “Aaaaaaaaaa!!!” Bruuukkk. Mobil yang kami kendarai masuk ke dalam jurang. Aku tak kuasa menahan air mata yang terus mengalir sampai aku tidak sadarkan diri. Perlahan aku buka mataku sedikit demi sedikit dan aku melihat ibu berada di sampingku. “Nindi… kamu sudah sadar, Nak?” tanya ibuku. “Ibu.. aku di mana? Di mana Ana, Andri, dan Aris?” tanyaku. “Kamu di rumah sakit, Nak. Kamu yang sabar ya, Andri dan Aris tidak tertolong di lokasi kecelakaan,” jawab ibu sambil menitikkan air mata. Aku terdiam mendengar ucapan ibu dan air mataku menetes, tangisku tiada henti mendengar pernyataan ibu. “Aris, mengapa kamu tinggalkan aku, padahal aku sayang banget ke kamu, aku cinta kamu, tapi kamu ninggalin aku begitu cepat, semua pergi ninggalin aku,” batinku berkata. Lantas, dua hari berlalu dan aku berkunjung ke makam mereka, aku berharap kami bisa menghabiskan waktu bersama sampai tua. Tetapi, sekarang semua itu hanya angan-angan. Aku berjanji akan selalu mengenang kalian. 3. Contoh Cerpen Singkat Tentang Kehidupan Melupakan Prioritas Terpenting Alarm jam berdering dengan nyaring, mengusik tidur nyenyak seorang Nathan. Sebenarnya ia enggan membuka mata, tapi karena suara alarm semakin menganggu tidurnya. “Oh Tuhan!”, betapa kagetnya Nathan tatkala mendapati jam menunjukkan pukul 7 pagi. Ia pun lantas bergegas mandi, ia terburu-buru pergi ke kantor, sampai-sampai ia melewatkan sarapan. Tibanya ia di kantor, rupanya Nathan juga telat mengikuti pertemuan pagi ini di kantor, karena waktunya telah dimajukan lebih awal dari biasanya, dengan alasan Bapak Direktur ada keperluan di luar kota. “Permisi, Pak. Saya boleh masuk?” Tanya Nathan izin kepada bapak direktur yang tengah memimpin pertemuan. “Silakan masuk, tapi maaf, proyekmu telah digantikan oleh saudara Arkan,” “Kenapa, Pak? Saya hanya telat 15 menit,” tanya Nathan sambil terheran-heran. “Maaf saudara Nathan, ini bukan masalah lama atau tidaknya Anda terlambat, tapi ini tentang kekonsistensi Anda dalam bekerja,” jelas direktur tersebut dengan tegas. Ucapan sang direktur seketika membuat Nathan terdiam dengan raut wajahnya yang pucat. Setelah pertemuan usai, Nathan pun berjalan dengan gontai pergi menuju meja kerja miliknya. “Ada apa, Nath? Kok telat,” “Memang salah saya, saya semalam bedagang nonton bola, sampai melupakan project penting yang sangat menguntungkan bagi saya,” “Oalah, harusnya kamu harus lebih mengruangi hobimu,” sambung Meri sambil sedikit menasihati. 4. Contoh Cerpen Singkat Tentang Motivasi Mimpi Sang Dara Pagi menjelang saat seorang gais bernama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Ia adalah gais yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi. Dara terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Bisa dibilang, ia sangat kaya. Namun sayang, Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan sekalipun ia berada di istana mewah tersebut. Kedua orangtuanya selalu mengacuhkannya, karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang gadis yang hanya bisa duduk di kursi roda. Sementara sang kakak, mungkin saja malu memiliki adik dengan kondisi seperti Dara. Setiap hari, waktunya ia habiskan di dalam kamar. Sesekali ia mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Dara yang masih berusia 17 tahun itu, memiliki hobi menggambar di taman. Hobinya dilakukan hanya untuk menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaan. Suatu pagi, Dara terjatuh dari kursi rodanya. Tapi, tak ada seorangpun yang membantunya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri. Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba saja Dara dihampiri oleh seroang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis itu mengulurkan tangannya untuk Dara sambil menyebutkan namanya, yaitu Hana. Meski baru pertama kali bertemu, tapi tampaknya mereka sudah begitu akrab. Tiba-tiba Hana berkata, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri,” lalu akhirnya Hana pun berpamitan. Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali. Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut. Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana. Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan. Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut. Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki. 5. Contoh Cerpen Singkat Lucu Cowok Idaman Suatu pagi, Tya berangkat ke sekolah bersama sahabatnya, yaitu Ica. Sambil menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya pun bertama pada Ica. “Ca, menurut kamu, tipe cewek idaman Ari tuh kayak apa sih?” Sambil tersenyum Ica lantas menjawab, “Bagaimana, ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku, dia lebih suka sama cewek yang natural gitu,” “Hmm, gitu, ya. Enggak suka sama cewek yang hobi dandan berarti,” sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan. “Ya, kira-kira seperti itulah,” “Terus gimana dong caranya supaya wajah tetap cantik, walaupun tanpa makeup tebal?” tanya Tya lagi. “Coba saja kamu pakai masker bangkuang dan scrub gula pasir, biar bibir memerah merona gitu,” jawab Ica. “Wah, ia juga, ya. Nanti malam aku coba deh, Ca,” Tya pun akhirnya mengikuti saran yang diberikan oleh Ica. Ia pun senang, karena wajahnya lama kelamaan semakin cerah dan berseri. Bekas jerawat pun mulai menghilang. Masker bangkuang dan scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa terus ia gunakan, mengingat seminggu lagi akan ada acara pensi. Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan memesona agar menarik perhatian Ari, lelaki idamannya. 6. Contoh Cerpen Singkat untuk Anak Bilang Dulu Sebelum Pinjam Di suatu TK, ada sekolah anak bernama Arkhan. Ia kerap kali membuat bu guru marah dan membuat teman-temannya menangis. Arkhan sering kali dipanggil oleh bu guru, tetapi tidak dimarahi. Meski sudah berkali-kali meminta maaf atas kesalahannya, tapi Arkhan seolah tak kapok dan mengulangi kesalaahn yang sama. Beberapa barang, juga sering diambil oleh Arkhan. Ia juga terkenal sering kabur-kaburan. Pada suatu hari saat pulang sekolah, Arkhan belum dijemput oleh mamahnya. Maka Arkhan belum diperbolehkan pulang. Namun, ia gemar sekali berlari dan bersembunyi. Arkhan menghindari bu guru dan selalu berkeliling halaman sekolah yang luas. Seperti baisanya, bu guru mencari Arkhan ke setiap sudut ruangan. Tetapi, Arkhan tak ditemukan. Biasanya, Arkhan bermain di taman. Tapi, saat itu, bu guru tak mendapati Arkhan di sana. Sudah beberapa tempat dikunjungi, namun keberadaan Arkhan belum juga ditemukan. Bu guru pun kelelahan, hingga memutuskan untuk beristirahat sebentar di aula. Suasana segar dari angin yang keluar dari kipas membuat bu guru tak menyadari kalau Arkhan ternyata ada di sana. “Bu guru,” Arkhan menghambur ke arah bu guru dan memeluknya. “Arkhan, kamu dari mana saja? Ibu nyariin kamu, ternyata kamu ada di sini,” ucap bu guru. “Iya, bu. Soalnya aku masih nungguin dijemput mamah,” jawab Arkhan. “Iya, lain kali bilang dulu sama bu guru, ya! Jadinya ibu nggak nyariin kamu.” “Baik bu.” jawab Arkhan. Setelah itu, Arkhan dan Ibu guru pun ke ruang tunggu penjemputan dan Arkhan bermain beberapa puzzle. Arkhan sangat suka bermain puzzle terlebih puzzle panda milik Humaira, temannya yang dibawa akhir-akhir ini. Humaira juga belum pulang, masih menunggu jemputan. “Mas Arkhan dijemput!” Suara bu guru menggelegar. Sontak dengan senang hati, Arkhan pun langsung menghambur ke arah ibunya, dan mereka pun pulang. Tinggal Humaira dan beberapa teman lainnya yang belum dijemput. Mereka masih bermain beberapa mainan. Tak beberapa lama kemudian, terdengar suara bu guru. “Mba Humaira Dijemput!” Humaira yang terbiasa rapi pun membereskan mainannya. Namun, ada satu yang mengganjal. Humaira mulai mondar-mandir ke sana kemari, lalu tidak lama kemudian ia mewek. Tangisnya pun pecah, membuat heboh seisi ruangan. “Panda Dede enggak ada….” ucap Humaira sambil menangis. “Panda yang mana?” tanya bu guru. Tapi, Humaira semakin menangis dan semakin kencang tangisannya. Semakin membuat orang bingung, apa yang dimaksud panda miliknya? “Itu bu, tadi Humaira bawa Puzzle panda. Tapi puzzlenya dipinjam sama Arkhan.” ucap Aurel, salah satu anak yang belum dijemput juga. bu guru pun bertanya, “Sama Arkhan puzzlenya ditaruh di mana?” “Nggak tau.” Jawa Aurel. Pun pada akhirnya semua yang ada di ruangan mencari puzzlenya Humaira yang bergambar panda, tetap tidak ditemukan. Hanya ada satu kemungkinan, bisa jadi puzzle itu ikut Arkhan pulang. Akhirnya, bu guru pun menghubungi Ibunya Arkhan. “Oh iya Bu, maaf yaa puzzlelnya kebawa sama Arkhan. Nanti segera saya antarkan.” Ucap Ibunya Arkhan dari seberang telepon. Pada akhirnya, telepon pun ditutup. Menunggu hingga setengah jam, dua orang bertubuh tinggi dan kecil datang dari arah gerbang. “Itu Arkhan, bu!” teriak Aurel dari dalam ruang tunggu jemputan. Akhirnya Arkhan un mengembalikan puzzle milik Humaira yang sudah mulai berhenti menangis. “Arkhan, kenapa kamu bawa puzzlenya Humaira?” Tanya bu guru. “Anu itu bu, aku enggak tahu puzzlenya tiba-tiba ada di tasku.” Jawab Arkhan. Bu guru menghela napas. Sudah biasa terjadi, Arkhan sering membawa pulang benda-benda di sekolah yang menurutnya menarik. Bahkan tempo lalu ia pernah membawa yang didapat dari lemari kantor sekolah. “Arkhan kamu harus minta maaf sama Humaira.” ucap Aurel. “Kenapa aku harus minta maaf? Kan puzzlenya sudah aku kembalikan?” “Soalnya kamu udah bikin Humaira nangis. Iya kan, bu?” Kepala kecil nan mungil itu mendongak ke arah wanita yang lebih tinggi darinya. “Enggak mau!” Arkhan melipat tangannya dan membuang muka dari Humaira. Humaira pun menangis lagi. “Tuh, kan! Humaira jadi nangis lagi. Arkhan, sih!” “Arkhan, ayo minta maaf nak.” ucap Ibunya. Arkhan masih kekeuh tidak mau minta maaf, masih dalam posisinya semula. “Arkhan, kamu suka apa?” tanya ibu guru. “Mobil.” jawab Arkhan. “Arkhan punya mobil-mobilan di rumah?” “Punya.” “Nah! Sekarang, ibu guru main ke rumah Arkhan. Trus ibu guru minjem mobil-mobilannya Arkhan buat mainan. Tapi, mobil-mobilannya ibu bawa pulang, bagaimana?” “Loh! Kok dibawa pulang? Itu kan punya Arkhan, bu! Bu guru mau mencuri, ya!” “Nah! Itu tahu. Berarti, kalau kamu minjem mainannya Humaira tapi enggak bilang-bilang sama aja dengan mencuri, kan?” tanya ibu guru. Arkhan terdiam. Sekali lagi, dibujuknya Arkhan untuk minta maaf. Akhirnya, mau tidak mau Arkhan pun luluh juga meski masih sedikit kelihatan sewot. “Ya deh iya! Aku minta maaf! Tapi besok aku pinjam puzzlenya lagi, ya!” ucap Arkhan. “T-tapi kalo mau pinjam bilang dulu, Arkhan.” sahut Aurel. “Ya iyalah kan aku sudah tahu.” jawab Arkhan. Setelah kejadian di hari itu, keesokan harinya Arkhan pun selalu bilang saat hendak meminjam barang. Bukan hanya itu saja, Arkhan juga jadi lebih hati-hati dalam bertindak sehingga tidak melukai hati teman-temannya. Dengan begitu, Arkhan pun jadi punya banyak teman. Sekarang teman-teman sudah tidak takut lagi saat bergaul dengan Arkhan. Berbeda pada saat dulu, pasti banyak yang takut dekat dengan Arkhan karena Arkhan terkenal nakal. Mereka juga cenderung menjauh supaya bisa menghindari barang-barangnya hilang karena dicuri oleh Arkhan. Namun, karena sudah minta maaf sama Humaira, keesokan harinya Aurel bilang ke teman-teman kalau Arkhan sudah menjadi baik. Meski beberapa teman masih ada yang takut, Aurel tetap meyakinkannya supaya mau berteman baik dengan Arkhan. Pada akhirnya semua teman-teman jadi mau bergaul dan bergabung dengan Arkhan. Baca Juga 23 Kumpulan Cerita Dongeng Pendek yang Bisa Diceritakan pada Anak Itulah beberapa contoh cerpen singkat dengan berbagai judul yang menarik untuk dibaca. Semoga bermanfaat.
Δ ሚглቄሁакрረ чէвεπዖቇир
Инኯ եщоյαፏаφοв бխрևγ
ጭвыдաдልвсի миነя
ፁлоትጳпрէ зеሉаνоμ оկаթиսыռ
Ч ֆа
ጯεዎ алኘվипካшևψ
Υстοቢо а
Νа эኮоճωሚ
Хидогωщю οሐխх տа
Аኪէвсωվο еሑոդ
OlehOzy V. Alandika. Cerpen Tentang Hari Kartini Singkat dan Penuh Motivasi. Dok. Gurupenyemangat.com. Masih gelap. Pandangku masih gelap. Sayup-sayup pagi terlihat buram bersamaan dengan celetuk ayahku yang kian menyayat. Padahal cuma satu kalimat, tapi aku sakit. "Ayah akan menyekolahkan kamu sampai SMA saja ya, Nak.
Daftar Isi Pengertian Cerpen Ciri-ciri Cerpen Struktur Cerpen 1. Pengenalan situasi cerita exposition, orientation 2. Pengungkapan peristiwa complication 3. Menuju pada adanya konflik risingaction 4. Puncak konflik turning point 5. Penyelesaian ending atau coda Contoh Teks Cerpen Singkat Contoh Teks Cerpen Berjudul Kesempurnaan Sejati Contoh Teks Cerpen Berjudul Cinta Kasih Ibu Contoh Teks Cerpen Berjudul Balerina Contoh Teks Cerpen Berjudul Dukung Aku Contoh Teks Cerpen Berjudul Gubuk Tua Contoh Teks Cerpen Berjudul Inspirasi Buta Contoh Teks Cerpen Berjudul Abu Ibu Contoh Teks Cerpen Berjudul Si Buncis Contoh Teks Cerpen Aku dan Ayah Contoh Teks Cerpen Berjudul 300 Detik Contoh Teks Cerpen Berjudul Pertemuan Kami Contoh Teks Cerpen Berjudul Pencari Kue Contoh Teks Cerpen Berjudul Ulang Tahun Bunda Contoh Teks Cerpen Berjudul Kesadaran Anita Contoh Teks Cerpen Berjudul Sekolah Baru Makassar - Cerpen adalah bagian dari karya sastra yang berbentuk naratif. Sesuai pengertiannya, teks cerpen merupakan cerita singkat dengan jumlah kata sekitar kata yang fokus pada satu tokoh dalam suatu peristiwa atau cerpen bersifat fiksi atau rekayasa. Sementara, masalah yang terdapat dalam cerpen biasanya memiliki kesan tunggal. Berikut ini adalah beberapa pengertian Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, cerpen adalah sastra kisahan pendek atau kurang dari 10 ribu kata yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi atau pada suatuketika. Sedangkan menurut Sutardi dalam Modul Bahasa Indonesia yang diterbitkan Kemdikbud tahun 2020, cerpen adalah rangkaian peristiwa yang terjalin menjadi satu yang di dalamnya terjadi konflik antartokoh atau dalam diri tokoh itu sendiri dalam latar dan alur. Peristiwa dalam cerita berwujud hubungan antartokoh, tempat, dan waktu yang membentuk satu CerpenAda beberapa ciri-ciri cerpen yang mesti dipahami agar dapat membedakannya dengan karya tulis lainnya, di antaranya adalahMemiliki jumlah kata tidak lebih dari proporsi penulisan yang lebih singkat dibandingkan dengan mempunyai isi cerita yang menggambarkan kehidupan mencerminkan semua kisah tokohnya. Karena dalam cerpen yang dikisahkan hanyalah intinya yang diceritakan dalam cerpen mengalami sebuah konflik sampai pada tahap katanya sederhana sehingga memudahkan para pembaca untuk satu kejadian saja dan menggunakan alur cerita tunggal dan tidak membutuhkan waktu yang pesan dan kesan yang sangat mendalam sehingga pembaca akan ikut merasakan kesan dari cerita CerpenStuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian Pengenalan situasi cerita exposition, orientationDalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan Pengungkapan peristiwa complicationDalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatanberbagi situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran Puncak konflik turning pointBagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau Penyelesaian ending atau codaSebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen yang penyelesaian akhir ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu dibiarkan menggantung, tanpa ada Teks Cerpen SingkatContoh Teks Cerpen Berjudul Kesempurnaan SejatiJudul Kesempurnaan SejatiKarangan Nur Hidayati Ilmi, SMPN 1 PuriAlkisah ada seorang mahasiswa bernama Bagaskara Narendra yang menempuh pendidikan di sebuah Universitas ternama di kotanya. Ia merupakan murid tampan yang memiliki ratusan ribu followers di sosmednya, yah bisa dibilang dia populer. Tidak hanya itu prestasinya yang cemerlang serta background keluarga yang cukup disegani membuat dia cukup akrab dengan kebanyakan dosen sampai kadang membuat orang yang melihatnya merasa minder. Dibalik itu semua ia tak pernah sekalipun bersyukur dan selalu tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Ia selalu ingin jadi yang lebih sempurna lagi dalam segala pertengahan semester datanglah dosen pengganti yang akan mengajar di salah satu mata kuliahnya, karena dosen yang mengajar cuti selama seminggu. Ia memperkenalkan diri dengan ramah dan santai, namanya adalah Asrar Adiwidia. Meskipun mahasiswa lain tengah menyambut kedatangan pak Adi, bukannya senang Aska malah bergumam "Kenapa sih itu dosen pake cuti segala kan jadi harus akting lagi, untung dosen penggantinya ramah pasti gampang nih gak ada seminggu juga itu dosen pasti luluh".Namun tak seperti yang dia rencanakan ternyata pak Adi merupakan tipe dosen yang tegas, disiplin, dan adil. Sudah hampir lima hari berlalu namun tidak ada kemajuan malah Aska diperlakukan sama seperti mahasiswa lain, tidak seperti biasanya. Aska berpikir kalau seperti ini terus rencana dia untuk menjadi yang terbaik dan terlihat sempurna bisa bisa gagal. Semalaman ia merenungkan hal paginya ia datang menemui pak Adi yang berada di ruanganya."Permisi pak" ujar Aska."Iya Aska ada keperluan apa kamu datang menemui saya?" tanya pak Adi."Kebetulan ada yang ingin saya tanyakan, apakah bapak ada waktu?" jawab Aska."Iya tentu saja ada, apa yang mau kamu tanyakan?" sambung pak mulai berbincang-bincang dengan pak Adi, setelah agak berbasa-basi ia masuk ke inti percakapan secara alami."Pak, bagaimana sih caranya agar kita mendapatkan sesuatu yang paling sempurna dalam hidup ini?" tanya Aska. Pak Adi menetap Aska sambil tersenyum, kemudian membawanya ke taman bunga yang ada didekat relief Universitas. Pak Adi lalu menyuruh Aska untuk berjalan di taman indah dengan bunga berwarna-warni itu jika ia ingin pertanyaannya terjawab."Berjalanlah lurus di taman bunga, lalu petiklah bunga yang menurutmu paling indah, namun jangan pernah kembali ke belakang!" perintah pak Aska berjalan lurus menyusuri taman bunga. Dipertengahan jalan ia menemukan bunga yang menurutnya indah, namun dia urungkan niatnya untuk memetik bunga itu, karena berpikir bahwa ada bunga yang lebih indah di depan sana. Dia pun terus berjalan dengan maksud memilih bunga yang jauh lebih indah. Maka sampailah Aska diujung taman, dengan tangan hampa tanpa sekuntum bunga yang dipetiknya. Disana Pak Adi sudah menantinya dan bertanya, "Mengapa kamu tidak mendapatkan satupun bunga?"."Sebenarnya tadi saya sudah menemukannya tapi tidak saya petik, karena saya berpikir masih ada bunga yang lebih indah didepan sana. Ternyata ketika sudah sampai diujung saya baru sadar bahwa yang saya lihat tadi adalah yang terindah, itu semua tidak ada artinya karena saya tidak bisa kembali ke belakang". Jawab Aska setengah menyesal. Pak Adi berkata sambil tersenyum, "Ya... itulah hidup, semakin kita mencari kesempurnaan, semakin kita tak akan pernah mendapatkannya. Maka dari itu janganlah mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah yang ada pada diri kita."Aska pun akhirnya mengerti makna dari kesempurnaan sejati. Kini ia melanjutkan hidupnya dengan menyempurnakan apa yang ada dalam dirinya serta bersikap rendah hati. Karena ia tahu jika terus mengejar kesempurnaan pada akhirnya ia tidak akan mendapat apapun. Dan akhirnya ia bisa lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK yang sangat memuaskan. Tidak hanya itu, kini ia menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas nikmat Allah dan tidak sombong atas segala sesuatu yang yang dapat kita petik dari cerita diatas adalah bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini maka janganlah mencari kesempurnaan, tapi sempurnakanlah apa yang telah ada pada diri kita. Karena semakin kita mencari kesempurnaan maka kita tak akan pernah mendapatkannya. Allah memberikan pelangi di setiap mendung, hikmah di setiap cobaan dan jawaban disetiap do'a. Dari kupu-kupu kita belajar merubah diri, dari padi kita belajar rendah hati, dan dari Allah kita belajar kasih sayang yang Teks Cerpen Berjudul Cinta Kasih IbuJudul Cinta Kasih IbuKarangan Bulqis 0930 Oktober, hari di mana kedua orang tuaku bercerai. Ayahku selingkuh dari ibuku dan melakukan KDRT kepadanya. Di saat bercerai aku dan adikku harus memilih untuk pergi dengan ayah atau ibu. Aku memilih dengan ibu sementara adikku dengan ayah. Kami berpisah dengan perasaan kesal, sedih dan lega. Namun sebelum berpisah ibu berkata kepada adik untuk membereskan bajunya yang ada di rumah dan pergi, karena rumah ini seluruhnya adalah milik ibu, jadi ayah yang harus pergi. Ayah pergi dengan muka masamnya seperti menahan amarah. Aku berharap adik baik-baik saja bersama aku hidup dengan ibu, ibu selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup kami. Walaupun ada di mana saat ibu mengalami musibah seperti ia dipecat dari pekerjaannya, kecelakaan kecil dan lain-lain. Ibu selalu tabah dalam menghidupiku. Saat aku bersedih karena suatu hal ibu memelukku dan menenangkanku. Ia menepuk pelan kepalaku, mengusap-usap punggungku, menghapus air mataku, semua ia lakukan agar aku tidak lagi saat adik datang berkunjung ke rumah kami namun penampilan dari adikku sangat berantakan seperti tidak ada yang merawatnya. Ibu marah melihat penampilan adik, dan menuntut ayah. Pada akhirnya adik tinggal bersamaku dan ibu. Sementara ayah sementara dipenjara karena melakukan kekerasan pada anak dan adik melaksanakan pemulihan diri, aku membantu ibu. Saat aku ingin membuang sampah di rumahku aku melihat ibu di pinggir jalan dengan seorang pengemis. Ibu seperti memberikan beberapa uang dan makanan untuknya. Ada juga saat dimalam hari setelah kami makan malam dan bersiap untuk tidur aku melihat ibu menangis dalam diam. Dalam hatiku terasa sakit melihat ibu menangis dan semenjak saat itu aku mulai berusaha untuk membuat ibu Teks Cerpen Berjudul BalerinaJudul BalerinaKarangan Indah ChoRuang pertunjukan terdengar riuh. Penonton berteriak, terkejut."Oh Tuhan!""apa yang terjadi?""aku sudah menduga dia akan jatuh.""oh... Kasihan sekali.""Gwen!"Sang Ibu dan Para crew yang berada di backstage segera menghampiri seorang gadis penari yang jatuh terduduk di atas panggung. Segera dibawanya Gwen menuju ruang istirahat, lalu dibaringkan. "Gwen mengalami tegangan pada otot kakinya karena belum terbiasa. Tidak apa-apa, ini akan sering terjadi pada awal-awal. Tapi sedikit istirahat akan membuat kakinya membaik." Mendengar itu, Gwen hanya menghela napas lelah. Sedang ibunya yang sejak lima menit lalu diserang panik itu merasa lebih tenang."Gwen, lebih baik kau istirahat saja dulu, Ibu khawatir.""tapi Bu, aku ingin menari lagi. Ini konser solo yang sangat aku harapkan." kata Gwen, "Hanya ballet yang membuatku bisa menerima kondisiku sekarang Bu.""tapi tidak untuk kamu." Ucapan Ibu terhenti sejenak, "Gwen... Berhentilah, lakukan apa yang kamu ingin lakukan, asal tidak menari.""Apa karena kakiku yang tinggal satu? Apa karena kecelakaan itu? Apa karena kaki kiriku harus diamputasi? Apa karena itu? Ibu melarangku untuk menari?" Gwen menangis, Ibunya juga menangis. "aku bisa menari dengan satu kakiku Bu. Kedua tanganku masih utuh. Aku bisa menggunakan tongkat. Aku baik-baik saja. Aku mungkin tidak normal lagi seperti dulu, tapi ini konser solo yang sangat aku inginkan. Ku mohon biarkan aku terus menari.""Gwen, sekali lagi. Ibu mohon, berhentilah menari.""aku tahu Ibu mencemaskanku. Tapi tidakkah Ibu mengerti apa yang aku inginkan dari dulu? Biarkan saja orang lain menganggapku tidak bisa. Tapi nyatanya aku bisa walau dengan satu kaki. Aku akan membuktikan pada mereka Bu, bahwa aku bukan orang yang cacat." Kali ini Gwen benar-benar meminta, Sang Ibu menatapnya ragu-ragu. "Ibu bisa mempercayaiku."Denting Piano mulai mengalun. Cahaya lampu menyorot pada bintang utama yang berada di tengah panggung. Gwen. Gadis itu sejenak memejamkan mata. Mencoba untuk percaya diri. Dia mengangkat tangannya untuk memberi salam pada penonton. Musik mengalun agak cepat, Gwen mulai menari dengan tongkat putihnya yang setia. Walau hanya dengan satu kaki, dia menari dengan luwes dan terbang, melayang, bagai menari di angkasa. Selama beberapa menit ia menari, gerakan Gwen agak melambat seiring Musik yang ikut melambat. Hingga akhirnya berhenti. Dia menghembuskan napas merasa puas. Ia membuka mata melihat penonton yang terdengar riuh. Ia akan rindu saat-saat seperti ini. Ia akan rindu dirinya yang menari seperti ini. Ya, ia akan rindu. Mendadak, terngiang jelas di pikirannya janji pada ibunya beberapa menit lalu."Bu, jika Ibu mengizinkan aku menari sekali lagi, aku berjanji. Ini terakhir kalinya Aku menjadi balerina."Contoh Teks Cerpen Berjudul Dukung AkuJudul Dukung AkuKarangan Nur Aisyah AmaliaMinggu lalu seorang ustadzah memberiku tugas untuk menuliskan sebuah cerita. Cerita tentang awal perjalananku berada di Ma'had ini. Namun siapalah aku? Aku hanya bocah yang belum banyak mengerti. Sampai tugas membuat cerita tentang diriku sendiripun aku merasa tak mampu. Dan inilah yang kulakukan sekarang, duduk termenung sambil memandangi kertas tugasku yang masih saja kosong sejak enam hari lalu. Berkali-kali aku mencoba menulis segala yang terlintas di pikiranku, namun pikiran tentang hafalan yang esok pagi harus kusetorkan membuatku semakin tak tahu harus menulis apa.."Cletak", perlahan kuletakkan penaku di atas meja. menarik napas panjang dan kemudian menghembuskannya perlahan. Melihat sekeliling untuk mencari sebuah gagasan, bertanya kepada setiap orang yang berlalu lalang soal apa yang bisa kutulis, namun aku hanya menerima jawaban sebuah senyuman. Tiba-tiba pandanganku tertuju pada "sesuatu" yang sedang tergeletak di atas lantai. Diam dan tak bergerak. "Sesuatu" itu menarik perhatianku, dan tanpa sadar diriku terbawa mendekat pada "esuatu" "sesuatu" itu adalah seekor capung! Capung yang malang.. apakah ia mati? Mengapa ia diam saja dan tak terbang? Apakah ia sendiri? Sejenak melihat capung itu membuatku teringat pada ucapan salah seorang teman "sekuat apapun dirimu dan seberapa mampu dirimu, takkan bertahan jika kau berjalan seorang diri. Kau membutuhkan orang lain. Meski hanya dengan dukungan kecil".Kuulurkan jariku dan perlahan kusentuh salah satu sisi sayapnya. "ddrrrrtt", sayap capung itu bergetar. Ia masih hidup! Kuletakkan ia di atas telapak tanganku. Sayapnya terus bergetar sampai membuat jari-jariku merasa geli. Sampai beberapa detik kemudian capung itu terbang, lantas menari di atas langit-langit asramaAku mengerti, mungkin ini bisa disebut dengan dukungan kecil. Capung itu kembali bergerak setelah aku memberikannya sedikit belaian. Sebaliknya, lewat capung tersebut aku merasa terinspirasi, sehingga kertas yang sejak enam hari lalu mulai terisi dengan sederetan tulisan yang cerita ini berarti bagi orang lain ataupun tidak. Bagiku dari sini aku mengerti bahwa kita sebagai makhluk hidup harus saling mendukung. Karena kebanyakan orang hanya tahu bagaimana cara menyalahkan, menuntun dan memberitahu. Tapi mereka tidak mengetahui bagaimana cara Teks Cerpen Berjudul Gubuk TuaJudul Gubuk TuaKarangan AS ShinjuPagi ini, aku dan Soni ada janji mau ke hutan. Aku dan dia mendapatkan tugas kelompok dari dosen di kampus, mengobservasi hewan-hewan yang ada di yang rindang dan besar menyambut kedatangan kami. Kicauan burung seakan bernyanyi gembira melihat kami. Kami terus berjalan menyusuri hutan lebat yang barangkali saja masih belum terjajah oleh manusia. Rindang, sejuk dan pemandangan yang indah telah terhampar di sini. Banyak binatang yang mondar-mandir ke sana-ke mari. Kami terus mencatat hewan-hewan yang kami lihat, yang sudah tertangkap oleh mata. Sudah banyak spesies yang kami cantumkan dalam catatan mengira hutan ini masih belum terjamah oleh tangan-tangan manusia. Ternyata praduga kami salah, di tengah hutan kami bertemu dengan seorang kakek yang sudah tua sedang membawa dan memilih kayu-kayu kering di depannya. Kami pun menghampirinya."Maaf mengganggu, Kek," ucapku."Ya, tidak apa-apa, Cu.""Kakek sedang apa di sini?""Mencari kayu, Cu.""Untuk apa, Kek?""Untuk dijual ke pasar, Cu. Cucu mau apa ke hutan ini? Bahaya.""Kami dari kota, ada tugas kuliah mengobservasi hewan-hewan yang ada di sini, Kek."Ternyata masih ada kakek-kakek yang mencari kayu untuk dijual, di era ini."Ayo, mampir dulu ke gubuk kakek, Cu.""Di mana gubuknya, Kek?""Di seberang sana, Cu, di tepi hutan."Kami diajak kakek tua itu ke gubuknya. Ternyata kakek itu berani berjalan sendirian ke dalam hutan. Ia tidak takut akan hewan buas yang akan menerkamnya. Mungkin karena lama kemudian, kami pun sampai di gubuk kakek itu. Tua, lapuk, itulah gubuknya. Tak layak untuk ditempati. Di luar, ada kursi yang terbuat dari bambu, lapuk. Kami berdua disuruh masuk ke dalam. Di dalam terdapat bambu runcing yang sudah digerogoti rayap, seperti sisa zaman dulu. Ada juga alat-alat perang para pejuang terdahulu. Yang lebih mengherankan lagi padaku, di dindingnya terpampang foto kakek itu bersama presiden RI pertama Ir. Soekarno. Lalu kutanyakan hal itu padanya, sembari duduk di kursi kayu yang sudah tua dan berlubang terkikis rayap."Kek, kok di sini banyak peninggalan perang terdahulu, dan di sana itu foto kakek?" tanyaku."Itu?" jawabnya, kalimatnya seakan sengaja dipenggal, "itu semua sisa-sisa yang kakek pakai dulu, waktu kakek masih berperang melawan penjajah.""Jadi, kakek juga sama seperti para pejuang-pejuang yang tercatat dalam sejarah?""Ya, Cu. Tapi kakek terkucilkan, kakek tidak diperhatikan oleh mereka - para pemerintah.""Kalau kakek tidak keberatan, bisakah kakek ceritakan bagaimana saat kakek melawan penjajah dulu?""Dulu Kakek bersama para pejuang lainnya, terus berusaha untuk membebaskan bangsa ini dari para penjajah. Hingga banyak para pejuang yang mati di medan perang. Alhamdulillah, Kakek masih bisa selamat. Meskipun demikian, kami -para pejuang- terus berusaha untuk membebaskan bangsa ini dari para penjajah. Hingga pada akhirnya, mereka -para penjajah dari Jepang- dikalahkan oleh sekutu, karena Hirosima dan Nagasaki di bom atom, habis. Dua hari sebelum proklamasi dibacakan, pak Soekarno sempat diamankan oleh para pemuda dan dipaksa untuk segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini, karena Jepang dalam keadaan lemah. Malam tanggal 16 Agustus, bendera nasional RI dijahit, dan Soekarno menulis teks proklamasi. Keesokan harinya, Soekarno pun memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini. Kakek pun hadir saat itu, di barisan terdepan. Kakek sering bersama Soekarno, mengamankannya dari peperangan, dari para tentara Jepang. Namun setelah dia menjadi presiden, Kakek tidak pernah lagi diingat olehnya. Kakek tidak pernah lagi bertemu dengannya. Kakek seperti tidak pernah ia kenal. Kakek dari zamannya Soekarno jadi presiden sampai sekarang, tidak pernah dilihat seperti orang-orang yang lainnya. Tidak ada yang memperhatikan Kakek. Kakek menghidupi diri Kakek dengan mencari kayu di hutan dan menjualnya ke pasar. Itulah hidup Kakek.""Terus, dengan gubuk ini, Kek? Kakek membangunnya sendiri?""Gubuk ini Kakek bangun sendiri, setelah Kakek seminggu mencari tempat berteduh, akhirnya Kakek berhenti di sini dan membangun gubuk ini.""Oh, begitu ya, Kek. Jadi, Kakek adalah pejuang yang tersisihkan, bagitu?"Kakek itu hanya mengangguk-ngangguk tertegun mendengar cerita kakek itu. Hatiku merasa iba mendengar pernyataanya. Mendengar hal itu, aku berinisiatif untuk mencari wartawan untuk memperkenalkan kakek itu pada dunia, agar ia tak lagi dipandang sebelah kami pun minta pamit untuk pulang, karena hari mulai beranjak sore. Kami pun keluar dari gubuk tua yang terbuat dari kayu dan bambu yang sudah terlihat rapuh dan lapuk. Atapnya terbuat dari jerami yang mulai semakin renggang, tak layak untuk sudah semakin jauh dari gubuk itu. Tak cuma karena hari mulai beranjak sore, pun karena inisiatifku itu-mencarikan wartawan di rumah, kami pun mambagi tugas, mencari wartawan yang mau meliput kakek tadi. Satu hari, dua hari, hingga akhirnya setelah seminggu kami mencari, kami pun menemukan wartawan yang mau pun berangkat dengan mobil milik wartawan tersebut. Sesampainya di rumah warga sekitar, kami menitip mobil itu di salah satu rumah penduduk karena tidak adanya akses jalan yang menuju ke gubuk kakek berada dekat dengan gubuk itu, kami melihat kakek itu sudah berada di depan gubuknya. Seperti menunggu kedatangan kami. Seakan tahu maksud kami. Dia memakai baju yang sama seperti saat foto bersama Soekarno, memakai seragam pejuang kemerdekaan. Ia duduk sambil menundukkan kepala. Di depannya, ada tiang bambu dengan bendera merah putih kusut yang sudah berkibar tertiup memanggil salam. Tak ada jawaban. Perlahan kami menghampirinya yang masih tertunduk dalam diam, seolah mengisaratkan sesuatu yang sama sekali tak kami Pejuang, 16 Nopember 2013Contoh Teks Cerpen Berjudul Inspirasi ButaJudul Inspirasi ButaKarangan SylviaKakiku terus kuangkat dan kuletakkan serta berpindah tempat dengan gerakan yang paling cepat. Berbutir-butir bening basah menempel di keningku, aku melepaskan dan mengambil udara di sekelilingku. Tanganku tak kuasa menahan butir itu, dengan kesal tanganku yang memegang sebuah benda empuk persegi panjang berwarna cokelat dan banyak kolom-kolom, mengusap butir itu sehingga tanganku pun basah. Mentari siang ini membuat tubuhku terbakar dan lelah, tapi semangatku terus kugapai. Aku berlari cepat mencari persembunyian, bukan dari sinar mentari tapi dari sekelompok orang-orang dewasa berbadan kekar."Woi! Keluar loh!" teriak salah satu dari mereka. Aku sembunyi seperti tikus bisu."Dasar maling!" teriak lagi dari mereka."Gimana kalau kita berpencar aja nyarinya! Dia cuma anak kecil, pasti larinya belum jauh!" perintah ketua kelompok. Aku menyerimpit, melewati rintangan seperti di Outbond, tapi lebih mengerikan. Sampai dipertikungan jalan, tingkahku seperti orang gila, bingung mencari celah tikus raksasa."Itu dia!" teriak salah seorang yang melihatku. Aku semakin kebingungan, aku terus berlari tak tentu arah, yang penting lari, itulah tercengang melihat sebuah tempat peribadahan yang banyak orangnya karena baru adzan dhuhur, yang sangat indah. "Inilah yang aku cari. Terimakasih ya Allah, engkau memberiku perlindungan!" ucapku syukur. Segera ku cepatkan langkahan kaki ini, walau bajuku sobek kanan kiri atas bawah, kumuh, kotor dan bau. Aku segera mengambil air wudhu."Ini nak, baju untukmu!" ucap seseorang yang tiba-tiba di sampingku, membawa baju lengkap dengan sarung yang sangat bersih, putih, dan mempesona. Berbeda sekali bila disamakan dengan baju yang kupakai ini."Untuk saya?" tanyaku ragu walau keinginan meluap. Orang itu mengangguk."Pergilah ke kamar mandi sebelah sana dan ganti pakaianmu!" suruh orang itu sambil menelunjukkan jarinya. Sekarang gantian aku yang mengangguk. Aku berlari berganti, segera kulakukan ibadah dengan penuh keyakinan dan kekhusyukkan. Aku merasa sangat bahagia, entah mengapa. Sampai salam, aku berdo'a dan bersyukur atas perlindungan dan malaikat yang menurutku tadilah yang menolongku tadi. Selesai itu, aku melangkah ke pojok belakang masjid, sangking kelelahannya aku, tak dapat lagi menahan kantup mata ini menatap sekelilingingku, tidak ada cahaya dan suara seperti di kota. "Jangan-jangan ini adalah tempat pengap seperti penjara yang mereka lakukan untuk membunuhku!" pikirku khawatir akan sekelompok orang itu. Aku melangkahkan kaki untuk meluapkan rasa penasaranku. Setengah menit berjalan, aku berhentikan langkahku. Mengamati dan membuat pertanyaan rasa penasaran yang secara otomatis terpikirkan oleh otakku. Dua buah jalan berbeda dengan pohon yang berbeda juga. Sebelah kiri jalan yang rusak terus dan pohon yang berbuah jeruk matang dan busuk. Sebelah kanan dengan jalan yang sangat rusak dan benda tajam di setiap jalan, tapi hanya setengah, bahkan lebih sedikit dari jalan seterusnya yang sangat indah. Serta pohon yang berbuah macam-macam. Aku bingung memilih yang mana, rasanya seperti pilihan yang benar-benar akan aku alami. Pikiranku mulai menepis, dan membutuhkan waktu lama supaya dapat memilih salah satu yang terbaik. Seseorang bercahaya putih memecahkan mataku yang terbuka, cahaya itu masuk dan sangat menyilaukan. Orang itu berhenti di depanku, semakin aku mendapat penerangan yang menyilaukan mataku. Aku terus mengangkat tanganku untuk melindungi cahaya ini."Nak, pilihlah jalan yang kau inginkan. Menetap atau Berpindah!" ucap orang itu. Dan seketika semuanya tampak gelap kembali. Aku menoleh kanan kiri, tak ada siapapun. "Dimana orang itu berada?" kataku sambil terus tanah yang kuinjak ini bergetar hebat, aku terjatuh dan terpelanting. Dan tidak ingat lagi..."Nak, bangun nak, udah ashar!" ucap seseorang membangunkanku. Mataku yang sebenarnya masih sangat berat dengan keterpaksaan harus mengangkat bakul pikul ini."Jangan tidur di masjid ya nak!" ucap lagi orang itu setelah aku berusaha mengangkat tubuhku. Aku mengangguk, orang itu segera mengambil air wudhu dan mengikuti shalat jama'ah. Setelah itu aku pun harus dengan terpaksa meninggalkan tempat seindah ini. Tak tau lagi arah mana yang akan kulewati. Keluarga bahkan teman saja tak ada, ayah bunda hanya harapan semata sehembus angin. Hanya menadang tangan, duduk lemas seakan cacat, meminta kasihan, dan 500 pun terlempar pada tangan. Saat magrib tiba, aku bersama kawan di sana pulang. Memberikan setiap hasil yang kami dapat pada kelompok tadi. Lalu mereka memberikan bungkusan kecil yang isinya nasi dan tempe, itu saja hanya sekali sehari. Tak usah ragu kalau tubuhku kering kerempeng seperti semua itu takkan terjadi lagi. Aku akan melepas semua bayangan masa lalu itu dan mengganti baru dengan merk yang paling bagus di dunia. Tadi kelompok orang itu kuanggap sebagai kucing yang sedang mengejar mangsanya, tikus alias aku. Tapi ternyata Jerry lebih lincah dan cerdas dari pada Tom. Jerry mengambil keju milik Tom, dan Jerry tidak mau menjadi mangsa dari Tom lagi. Jelas semua itu kenyataan. Aku merogoh saku baju bersih tadi, sebenarnya aku terlihat jauh lebih tampan daripada sebelumnya. Dan aku terpelongo."Dompet ku?" kataku lemas tak berdaya, aku segera berlari kembali ke masjid tadi. Itulah keju yang dicuri Jerry dari Tom. Ternyata masjid itu sudah terkunci. "Huh, bagaimana nasibku sekarang?" desisku kesal."Tak usah khawatir. Sebentar lagi kau akan berakhir di tangan kami!" ucap tenang suara sekelompok penjahat itu. Apa, penjahat itu di depanku. Aku terkepung, dan tak lagi dapat mencari terobosan."A... tidak!!!" teriakku seember air dingin mengguyurku di pagi ini. Aku mengedipkan dan membuka berkali-kali mataku."Ngapain loh kayak gitu? Cepet sana mandi!" suruh ketua kelompok itu. Aku masih bengong-bengong setengah mimpi. Ternyata itu hanya sebatas imajinasiku saja. Tapi, itu imajinasi tercerdas yang kumiliki. Nanti, aku akan mengalaminya dengan kenyataan dan bukan mimpi lagi, sebuah kenyataan yang tidak kulalui sendiri. Bersama kawan sepengemis ini! Aku siap, dunia! Nanti...Contoh Teks Cerpen Berjudul Abu IbuJudul Abu IbuKarangam Amek BarliAku melamun di pinggir jendela kamar sembari mengingat peristiwa yang telah membuat kehidupanku menjadi kelam, gelap, tenggelam, hingga karam. Melihat anak-anak kecil mungil sedang bermanja-manja dengan ibunya, aku sempat merasa ngilu. Apalagi ada sesosok ayah yang menyelimuti kehangatan bermanja anak kecil itu. Aku semakin ngilu. Usiaku akan beranjak 17 tahun dalam hitungan beberapa hari lagi. Namun, itu tidak membuatku bahagia. Saat tiba hari itu, tidak ada kebahagiaan kalau meniup lilin hari lahir hanya sendiri. Cuma sendiri anak semata wayang di keluargaku. Kehidupan penuh tawa seperti dulu tidak pernah ku rasakan lagi. Dan sampai detik ini pun aku menjalani kehidupan hanya sebatang kara. Keluargaku telah memiliki kehidupannya sendiri. Begitu pula aku. Ayah pergi meninggalkanku sudah dari sepuluh tahun silam, sejak terlibat sebuah peristiwa mengerikan itu. Peristiwa yang menimpa ibuku. Dan ibu? Aku tidak ingin orang-orang tahu tentang ibu. Sebab itu akan menambah penderitaan luka yang saat ini aku alami. Luka yang sangat mendalam hingga hidup menjadi kelam. Tenggelam hingga karam. Aku hanya bisa bengong melihat orang yang paling mencintai dan menyayangiku, meringis kesakitan dalam selimut panas, tanpa seorang pun yang mampu dipaksa menjawab perihal ibu. Awalnya aku tidak dapat mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab atas pertanyaan perihal ibu. Tetapi, entah kekuatan dari mana sehingga aku mampu menjawab. Meskipun, aku hanya menjawabnya dengan berkata, "Ibu ada di hatiku." Sontak orang-orang menampakkan wajah heran mendengar jawaban itu. Terlebih, dia yang baru mengenalku. Aku masih dalam lamunan di pinggir jendela kamar. Entah mengapa tanpa menyadarinya, tetesan air membasahi pipi. Peristiwa itu sungguh membuat aku terluka, tenggelam dalam kesunyian. Sampai tidak terasa senja telah sempurna bertengkar hebat dengan ibu. Terlihat beberapa jerigen berisi bensin di dekat ayah. "Jangan berdiri di situ, pergi sana! Kalau tidak, akan ku siram juga kau dengan bensin ini. Pergi sana, masuk kamar!" Bentak ayahku. Wajah pucat, tubuh bergetar. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, tak beranjak dari tempat semula, dan hanya mematung di sudut pintu kamarku ketika dibentak. Spontan ayah membuka jerigen yang berisi bensin yang berada di dekatnya, lalu menyiramnya ke sekujur tubuh ibu. Aku masih mematung di sudut pintu mereka sering terjadi. Mungkin pertengkaran sore itu adalah puncaknya. Apa permasalahannya, hanya mereka yang tahu. Kepolosan masa kecil, menjadikan aku hanya sebagai penonton atas pertengkaran mereka. Di depanku melalui kedua mata ini, aku menyaksikan peristiwa tragis itu. Sekujur tubuh ibu sudah basah kuyup dengan bensin. Melihat tingkahnya, aku termangu, bisu. Pandanganku kosong. Secara berkelebat, ayah menghidupkan korek api, lalu melemparnya ke tubuh ibu yang telah disirami bensin. Tubuh ibu terbakar, gosong."Tolong... tolong! Panas!" Teriak ibu menjadi sia-sia, karena suasana sekitar rumah sangat sunyi dan rumah kami yang berada di desa terpencil menyebabkan tidak ada yang datang menolong. Aku masih termangu di sudut pintu kamarku. Ayah bergegas pergi entah ke mana, ekspresi panik terpancar di wajahnya setelah apa yang telah dilakukannya pada ibu. Aku berlari mengejar ayah. Namun, langkah kaki ayah lebih cepat dariku. Aku menjadi sangat bodoh, terkunci di dalam rumah bersama ibu yang berteriak kepanasan karena kobaran api membakarnya. Sempat aku mencoba menyiram air yang ku ambil dari kamar mandi dengan maksud memadamkan api. Tapi yang aku lakukan itu hanya sia-sia. Api tak kunjung padam. Pelan-pelan tubuh ibu habis tidak berbentuk lagi, api semakin besar melalap tubuhnya, melalap kamar kami, melalap semuanya sampai tak bersisa apa-apa telah terbaring ditiduri malam tanpa perlawanan. Aku masih di pinggir jendela kamar. Suara anak-anak yang sedang bermanja-manja tadi pun telah sirna. Kini, aku memandangi langit dengan tatapan tak berisi, kosong. Malam terlihat akan menangis. Mendung. Begitu pula aku yang sejak sore tadi menangis mengenang ibu. Sampai-sampai bibi pengasuh memanggil untuk makan malam pun tak ku hiraukan. Aku memang tinggal sebatang kara setelah ibu dan ayah pergi dari kehidupanku. Hidupku terkatung-katung. Sampai-sampai aku berniat untuk memanggil malaikat maut untuk menjemputku. Tetapi niat itu gagal, ketika ada seorang perempuan paruh baya yang sederhana dan baik hati mau membawa dan merawatku di rumahnya. Aku memanggilnya bibi."Nak, ayo makan malam dulu. Sudah dari tadi kamu berdiri di jendela itu. Apa tidak cape kamu berdiri terus. Bibi sudah siapkan makan malam. Makan dulu, Nak!" Perintah bibi. Berulang kali dengan kata-kata yang sama bibi memanggil, tidak aku hiraukan. Bibi menghampiriku dan membuyarkan lamunanku."Iya, Bi. Sebentar lagi. Bibi duluan saja, nanti aku nyusul." Sahutku."Baiklah, Nak."-Ulang tahun ketujuh belas katanya adalah momen yang sangat istimewa. Bagiku itu hanya sebatas kata-kata saja, sebatas angka-angka. Tidak ada yang istimewa di hari ulang tahun keberapa pun. Tapi, ya sudahlah, karena takdir Tuhan itulah yang terbaik. Aku merasa sendiri menyambut hari lahirku. Tidak ada ibu, tidak ada ayah. Hanya ada bibi yang memberikan kue ulang tahun."Nak, selamat ulang tahun. Jangan bersedih lagi. Kini usiamu sudah beranjak dewasa. Kamu akan menjadi pemimpin. Kelak." Ucap bibi."Terima kasih, Bi."Lilin dihidupkan. Api menyala. Aku trauma melihat api. Spontan, aku menjauh dari kue ulang tahun itu. Bibi mencoba untuk menenangkan. Tapi, aku tetap berontak. Setelah beberapa saat dan aku mulai sedikit tenang. Aku kembali bersedih, air mata mulai mengalir. Aku melihat sumbu lilin yang telah menjadi abu. Kenangan menyedihkan saat melihat abu. Kenangan tentang ibu. Ibu yang menahan rasa sakit dari panasnya kobaran api hingga tubuhnya pun tidak berbentuk lagi, menjadi abu. Aku teringat bahwa saat itu aku pernah mengambil abu milik ibu dan menyimpannya di sebuah botol. Teringat itu, aku langsung mencari botol tersebut dan meletakkannya di samping kue ulang tahun yang bibi bawakan merasa dengan adanya abu ini, ibu berada di sekitarku dan melihatku. Meskipun, terasa sakit. Tapi dengan adanya abu ini, aku dapat merasakan kehadiran ibu. Ibu yang selalu memanjakan, menyayangi, dan mengasihiku. Kini telah pergi untuk selamanya. Aku tidak ingin larut dalam kesedihan ini. Setidaknya abu milik ibu ini telah mengobati sedikit banyak kerinduanku terhadap ibu. Abu layaknya debu, abu milik ibu. "Nak, ayo tiup lilinnya. Sudah lama kamu termenung seperti itu. Lilinnya sudah hampir habis itu, Nak!" Sahut bibi. Aku terkejut. Lamunan buyar. Dan masih merindukan ibu. Aku masih mengenang ibu. Ibu yang sudah dibakar ayah. Lamat-lamat di kepalaku berkitar ucapan paling lantang dari lelaki tua pemarah yang konon ku panggil ayah."Kau pelihara anak haram itu? Bunuh dia atau kau akan ku bunuh!" Sekelebat kepalaku dipenuhi abu. Mataku dipenuhi Teks Cerpen Berjudul Si BuncisJudul Si BuncisKarangan Melinda Azhari"Aku lelah dengan semua ini ya tuhan, mengapa semuanya terjadi padaku..." gerutunya di dalam kamar seorang diri dengan balutan selimut yang sudah tak layak dia si malang buncis yang sebatang kara, karena orangtuanya seminggu lalu telah meninggalkannya untuk selamanya."Buncis keluar kamu!" teriak seseorang dari luar seraya menggedor gedor pintu rumahnya. Ternyata itu adalah pak bayam, pemilik rumah sewaan yang ditempatinya sekarang."Tolong beri saya waktu pak, saya berjanji akan membayar rumah ini." isak tangisnya pecah memohon kepada pak bayam agar memberinya waktu."Kamu mau bayar pakai apa hah! Sudah kuberi waktu minggu lalu tapi kamu belum juga membayarnya, kamu sama orangtuamu sama saja tidak tau diuntung." membentak si buncis sambil menendangnya keras."Sudah pergi sana dari rumahku, masih ada orang yang lebih membutuhkan rumah ini dan mau membayar tepat waktu, tidak seperti kamu!""Cepat kemasi barang barangmu itu" lanjut pak bayamDengan hati hancur si buncispun mengemasi barang barangnya dan pergi meninggalkan rumah itu, ia tak tahu lagi harus kemana ia pergi, ia sekarang benar benar sebatang kara. Malang sungguh nasib si tengah hujan deras ia lewati jalan itu dengan pikiran kosong, tiba tiba brukkkk ia tertabrak becak milik wortelina. Ya wortelina si penari balet yang sombong dan angkuh."Haduhh kamu tuh kalo lewat hati hati dong, tuh gak liat becak aku jadi berantakan, aku jadi kotor seperti ini, cepat ganti rugi!" cerocos si wortelina"Maafkan saya wortelina, saya benar benar tidak sengaja, saya tidak bisa mengganti rugi karena saya baru saja mendapat musibah" si buncis meminta maaf kepada wortelina, tetapi wortelina tidak mau memaafkannya."Tidak bisa seperti itu, kamu harus ikut bersamaku, kamu harus mau jadi asistenku tanpa upah untuk ganti rugi itu." ya, itu yang wortelina mau, ia tak mau rugi, dengan seperti itu ia berfikir akan mudah melakukan sesuatu dengan seorang asisten gratis."Iya aku mau kok wortelina, asalkan kamu memaafkan aku." terima si buncis. Si buncis bersukur karena dengan menjadi asisten wortelina berarti ia mempunyai tempat tinggal sementara bersama di rumah wortelina, keluarlah ibu wortelina, ibu wortela. Tiba tiba saja mata ibu wortela tertuju kepada kalung yang dipakai si buncis."Dapat dari mana kamu kalung ini nak?" tanya bu wortela kepada si buncis. "Ini pemberian almarhum ayahku bu" jawab si buncis "siapa nama ayahmu nak" tanya bu wortela lagi "nama ayah saya pak bonteng bu." jawab tiba bu wortela langsung memeluk si buncis dengan haru dan tangis yang pecah keluar dari bu wortela "anakku..." sebut bu wortela sambil menangis."Apa apaan bu, anak ibu itu cuma aku wortelina" wortelina melerai pelukan ibunya. "Dia kakakmu wortelina, itu adalah kalung yamg ibu beli di kampung duren waktu itu, kemudian ibu diceraikan oleh ayahmu dalam keadaan hamil kamu wortelina, ayahmu mengira ibu selingkuh dengan teman ibu yang bernama pak bawon, padahal ibu tidak selingkuh" terang bu wortela sambil menangis"Jadi kamu kakakku? Astaga maafkan aku kak, tapi aku memarahimu di jalan" ucap wortelina kepada si buncis sambil memeluknyaSi buncis tidak tahan menahan harunya ia pun menangis bahagia. Kemudian mereka bertiga berpelukan dan masuk ke dalam Teks Cerpen Aku dan AyahJudul Aku dan AyahKarangan Arifah Kaifah Yasak"Hoaahhmm..."Hari Sabtu yang melelahkan. Pagi-pagi berangkat sekolah, lalu mengerjakan PR, dan lalu mengikuti kegiatan beranjak tidur karena sangat pagi yang cerah, aku segera mandi dan turun ke bawah untuk sarapan. Di meja makan, hanya ada Adik dan Ayah. "Yah, mana Mama?" tanyaku. "Mama ada meeting di luar kota, nanti malam baru pulang" jelas Ayah. Aku manggut-manggut. Aku sarapan tanpa Mama. Seperti biasa, Mama adalah wanita karier. Jadi, selalu berangkat pagi dan pulang merasa bosan dan jenuh, aku memilih menonton televisi. "Mau kemana dik?" tanyaku. "Biasa kak, aku mau les harmonika di rumah Tante Livya" balas Hafidz, Adikku yang masih duduk di kelas dua SD."Sabrina, kamu bosan ya?" tanya Ayah. "Iya yah, nggak ada kerjaan nih" balasku. "mau ikut Ayah jalan-jalan?" tanya Ayah. "Mau banget yah.." jawabku semangat. "Ya udah, ganti baju sana gih.." kata mengganti bajuku dengan rok panjang warna hijau muda, baju lengan panjang warna putih, rompi hijau muda, kerudung putih-hijau, dan sepatu santai warna putih."Yah, aku sudah siap!!, ayo berangkat!!" ajakku. Aku dan Ayah masuk ke dalam mobil sedan warna hitam milik Ayahku. Dan Brrrmmmm..."Ayah, kita mau ke mana?" tanyaku. "Ke tempat-tempat yang seru deh" jawab Ayahku. Tempat pertama yang dikunjungi Ayah adalah 'Dandelion Mall'. "Wah, kita mau shopping ya yah?" tebakku. "Excellent" balas Ayah. "Apakah aku boleh membeli apa yang aku inginkan?" tanyaku. "Ya, selebihnya tidak berlebihan untukmu" jawab membeli banyak barang. Boneka Dolphin warna pink, kerudung ungu motif bunga-bunga, sepatu kaca, tempat minum sekaligus kotak makan warna biru muda, pita berbentuk hati warna merah dengan glitter kelap-kelip dan banyak puas berbelanja, Ayah mengajakku pergi ke panti asuhan. Ayah menyerahkan sekotak besar yang berisi baju-baju lama tapi masih bagus. Aku menyerahkan pita-pita dan bando-bando yang menurutku sudah bosan ke Panti Asuhan selanjutnya Ayah mengajakku ke Toko Aksesoris dan Buku namanya 'The Hobby's Shop'. Di toko itu dijual bermacam-macam aksesoris, alat-alat tulis, alat-alat olahraga, alat-alat masak, dan bermacam-macam buku."Ayah akan pergi ke Cafe itu, ayah mau bertemu dengan teman ayah, nih ayah kasih uang buat beli di toko itu ya.., nanti kalau sudah selesai tunggu ayah di mobil saja" jelas Ayah panjang lebar. "Ok yah" balasku menuju ke bagian buku dahulu, aku memilih buku KKPK dan Komik. 2 buah KKPK dan 2 buah Komik. Dan juga Buku Diary warna biru muda. Warna kesukaanku. Lalu aku menuju bagian alat tulis. Aku membeli seperangkat alat tulis warna biru muda dan kurasa cukup, aku menuju meja kasir. "Semuanya Rp, kata Sang pelayan kasir ramah. "Ini mbak.." balasku sembari menyerahkan dua lembar uang seratus ribuan. "Ini kembaliannya dek" ucap Sang pelayan kasir sembari menyerahkan tas kertas yang bertuliskan 'The Hobby Shop'. Aku mengangguk sambil menunjukkan senyum keluar dari toko bersamaan dengan Ayah. "Yah, aku haus.." rengekku pada Ayah. "Beli aja minuman di toko itu, Ayah tunggu di mobil" tukas Ayah. Aku membeli Susu strawberry dan sebotol Coca Cola untuk ke Toko 'The Hobby Shop', Aku dan Ayah pergi ke Taman Kota. Puas bermain-main di Taman, aku dan ayah beristirahat ini sudah mau sore, kita pulang yuk!, kasihan Adik menunggu kita kan?" celotehku. "Iya sesudah ke restoran dan beli oleh-oleh kita pulang" jawab ke 'Rossily Restaurant'.Ayah memanggil waiters. "Mmmm... aku pesan Spaghetti Ayam, Lava Cake, dan Ice tea saja" ujarku. Dan Ayah memesan Ayam rica-rica, Cupcake Chocolate, dan Jus makan dan membayar, Ayah mengajakku pergi ke Kedai Tante Lavina. Kedai langganan keluarga kami. Di sini, Aku dan Ayah membeli Pizza rasa Original dan Minuman Ice Choco untuk di rumah..."Ayah, Kak Sabrina dari mana aja sih?" tanya Hafidz kesal. "Habis dari jalan-jalan" godaku pada Hafidz. "Kenapa nggak ajak-ajak sih?" gerutu Hafidz. "Nih, ada pizza dan Ice choco kamu pasti suka kan?" tebakku. Muka cemberut Hafidz berubah 360 derajat. "Wow.. aku suka sekali!!, makasih ya kak..!!" jerit Hafidz kesenangan dan langsung mencomot kau pernah menghabiskan waktu sehari penuh dengan Ayahmu? Kalau belum ajaklah sekarang, selagi ada Teks Cerpen Berjudul 300 DetikJudul 300 DetikKarangan Aurellia Khadeliu SusantoGara-gara sebuah nostalgia pesawat Hercules yang dulu Clara tumpangi, Mama dan Papa jadi meninggal. Ya, nostalgia itu yang selalu menghantui jiwa Clara tiap pagi, malam pun begitu. Clara mencoba melupakan hal itu namun tetap tak bisa. Sedangkan Delisa, Adiknya mampu melupakan kejadian itu. Hanya 300 detik. Ya, pesawat itu hancur dalam 300 detik. Clara tak mampu membendungi air matanya lagi, karena rasa ketakutannya sudah berada di titik yang terakhir. Hal buruk itu dimulai ketika Clara akan pindah rumah ke Bandung..Flashback - Bandara23 Desember 2015, AM"Clara, cepetan! Itu pesawatnya mau berangkat sebentar lagi!" Teriak Mama dan Papa Clara."Iya kak, cepetan!" Suruh Adik Clara, yakni Delisa."Iya bentar!" Seru Clara. Clara pun berlari mendekati Mama dan Delisa."Ih, dasar, Kakak kok lama banget, sih!" Delisa manyun. Tanpa basa-basi, Clara menyambar Delisa, "Daripada kamu, Menor!"Delisa pun terdiam. Samar-samar, pipinya TONG.."Keberangkatan menuju ke Bandung 10 detik lagi. Para penumpang harap bersiap memasuki pesawat Hercules ini," Ucap sang pilot dengan Papa, Delisa, dan Clara segera mencari kursi VIP mereka. Nomor H63J, dan Pesawat berangkat secepat kilat. Di tengah perjalanan, pesawat kehilangan jalur, ditutupi oleh awan yang tampak berbahaya. Pesawat itu terjatuh, semua penumpang pun ikut terjatuh. Sebagian berteriak dan sebagian melarikan diri menggunakan parasut. Keluarga Clara tidak membawa apa-apa lagi selain makanan dan kumpulan baju. Clara dan Delisa diselamatkan oleh seorang pria suruhan Papa, namun.. Mama dan Papa meninggal dunia di pecahan-pecahan pesawat itu."Papa.. Papa masih hidup, kan?" Delisa memeluk jasad Papa yang hendak dikuburkan. "Papa, jangan bercanda! Ayo main sama Delisa, pa!"Tangisan Delisa tak dapat terbendung lagi. Air mata itu mengucur sampai ujung pipi Delisa."Del.. udah, jangan nangis lagi.." Hibur Clara sambil mengusap air mata Delisa. "Mama dan Papa udah meninggal,"Delisa menggeleng, "Belum, kak! lihat, dari tadi Papa main terus bareng Delisa! lihat, kak!" melihat ke sekeliling, namun yang ia lihat hanyalah jasad Mama dan Papanya yang sudah melepuh termakan badan - 201513 November 2015, PMClara terus memikirkan kejadian itu dari awal sampai akhir kisah. Tak mampu berbicara dan tersenyum lagi, hanya ada seulas dendam dan geram pada pilot yang mengendarai pesawat yang ia tumpangi dulu. Di balik senyum Clara, tersimpan kebencian. Di balik tawa Delisa, tersimpan kemusyrikan. Tak ada kata-kata yang dapat mereka ucapkan, karena 300 detik saat ini dan 300 detik ke masa depan, mereka akan terus bertukar kenangan cerita dalam hati walaupun tidak bisa diucapkan langsung Teks Cerpen Berjudul Pertemuan KamiJudul Pertemuan KamiKarangan Ghaida Zalfa HHai, aku Sindy. Sebenarnya aku anak ke dua dari tiga bersaudara. Tapi, kakak, aku dan adikku terpisah sejak kecil. Namun, sekarang kami sudah bersama kembali seperti dulu..21 Maret 2008Seperti biasanya aku dan temanku bermain di taman. Sesampainya di taman aku bertemu dengan 2 orang anak laki-laki. Setelah itu kami saling berkenalan."Hai, aku Sindy" kataku menyapa mereka."Oh hai, aku Roby, ini Sandy" jawab anak laki-laki menjawab sapaanku. Kami pun saling berjabat sedang mengobrol Roby bercerita kalau dia punya adik perempuan dan laki-laki. Tapi, mereka berpisah sejak kecil. Sedangkan Sandy ia punya kakak laki-laki dan perempuan. Lagi-lagi sama mereka juga berpisah sejak kecil."Cerita mereka sama dengan ceritaku" gumamku dalam hati. Tapi, aku berfikir ini hanya sebuah pada suatu hari, saat aku mengajak mereka berdua main ke rumahku, papaku kenal mereka. Ternyata firasatku benar Roby adalah kakakku dan Sandy adalah adikku. Sontak Roby dan Sandy kaget. Setelah itu kami pun sekarang kami bersama dan hidup bahagia seperti keluarga lainnya. Ya... Meskipun kami sering bertengkar, tapi, itu wajar bagi kakak dan adik seperti kami. Meski begitu, mereka adalah saudara terbaik sedunia. Kak Roby, Sandy aku sayang Teks Cerpen Berjudul Pencari KueJudul Pencuri KueKarangan Ega AyundiDi sebuah keluarga, ada 3 orang kakak beradik. Yaitu, Paul, Sarrah, dan John. Mereka tinggal bersama ibu mereka, ayah mereka telah lama meninggal. John biasa dipanggil oleh saudara-saudara nya Si gendut, kerena memeang tubuh nya ledih besar dan lebih gendut dari kakak-kakak nya. Dan makanan favorit John adalah saat mereka harus pindah ke desa, karena terjadi kerusuhan di kota tempat mereka tinggal. Di desa, mereka tinggal di sebuah rumah besar yang sudah lama tidak di huni, rumah itu adalah rumah warisan dari nenek mereka. Alasan mengapa mereka tidak menghuni rumah besar itu dari dulu, karena menurut mereka, rumah itu terlalu besar untuk keluarga kecil seperti mereka. Tetapi mereka terpaksa pindah ke rumah itu, Karena terdesak oleh sudah di bersihkan dari sarang laba-laba dan kotoran-kotoran lainya, dan siap untuk di huni.**Suat hari ibu memberikan kue kepada anak-anaknya, masing-masing mendapatkan 2 kue. Paul menaruh kuenya di atas meja, ia menyimpannya untuk dimakan malam nanti. Begitu juga dengan Sarrah. Tetapi, john langsung memakannya tiba, Paul dan Sarrah ingin mengambil kue yang mereka taruh di atas meja. Akan tetapi mereka terkejut, karena kue yang mereka simpan tidak lagi ada. mereka mencurigai dan menuduh John yang mengambilnya. Karena mereka tau John suka sekali kue. Namun, John tidak mau mengakuinya. Terjadi pertengkaran singkat antara merka. Lalu Ibu, datang dan mendamaikan mereka. Ibu berjanji akan menggantikan kue yang hilang itu esok hari.**Dan ibu menepati janji nya, ibu memberikan masing-masing1 kue kepada Paul dan Sarrah. Sebagai hukuman, John tidak diberikan kue lagi. John sedih sekali, padahal dia sangat menginginkan kue. Paul dan Sarrah, kembali menaruh kue itu di atas ibu menyapu, ibu melihat seekor tikus yang sedang memakan kue milik Paul dan Sarrah. Lalu Ibu memanggil anak-anaknya, Paul, Sarrah dan John. Dan ibu memberi tahu mereka, bahwa bukan John yang mengambil kue-kue itu, tetapi tikus . Paul dan Sarrah meminta maaf kepada John karena mereka telah menuduh John yang telah mengambil kue mereka. Dan, John senang sekali karena ibu memberinya kue lagi sebagai Teks Cerpen Berjudul Ulang Tahun BundaJudul Ulang Tahun BundaKarangan Hanun AfifahPagi yang cerah..."Kring... Kring... Kring..." seperti biasa bel alarm Niki berbunyi keras tepat pada pukul Niki langsung terbangun dari tidurnya dan berfikir sejenak. "Ini tanggal berapa yaa?" tanya Niki kepada dirinya."Mm... tanggal 2 Januari Wah, berarti Bunda besok berulang Tahun" Jawab Niki terkejut."Aku mau kasih Kado apa yaa buat Bunda?" tanya Niki kepada Dirinya."Aha" Jawab Niki yang sudah mendapat ide. Niki langsung pergi untuk melaksanakan salat subuh, kemudian mandi."Bunda Niki berangkat dulu yaa" kata Niki kepada bunda."Kamu tidak sarapan dulu?" tanya Bunda kepada Niki"Tidak Bun nanti ada ulangan IPA, Takut terlambat" jawab Niki sambil mengeluarkan sepedanya."Ya sudah hati-hati di jalan" kata Bunda kepada Niki"Iya bunda" jawab Niki singkat, Niki langsung berangkat meninggalkan rumahSesampainya di sekolah..."Teet.. Teet" bel sekolah berbunyi tanda sudah masuk. Niki langsung memakirkan sepedanya di dekat kantin."tok.. tok.. tok" Niki mengetuk pintu kelasnya, dan masuk ke dalam kelasnya. Ternyata Mrs. Clara wali kelas IV E sudah duduk di depan kelasnya. Niki lngsung duduk bersebelahan dengan jam berlalu.."Teet... Teet..." Bel istirahat berbunyi, Niki, Ara dan Tika langsung pergi menuju kantin"Kayaknya Puding Coklat dan Ice cream vanila enak ni" Kata Tika sambil melihat buku menu yang ada di meja."kalau Roti Bakar dan puding apel juga enak""mungkin Puding vanila dan jus jeruk juga enak"Mereka langsung memesankan makanan mereka ke bang Muiz, salah satu penjual di kantin. Setelah makanan datang Niki, Ara dan Tika langsung melahap makananya sambil bercerita."O, iya aku lupa besok Bunda berulang tahun, Aku bingung mau memberikan kado apa untuk Bunda, kalian punya ide nggak?" Tanya Niki kepada Ara dan Tika sambil melahap makananya"Aha, Aku punya ide" Jawab Tika, Tika langsung membisikkan idenya kepada Niki dan Ara."waah, itu ide yang sangat bagus" Jawab Niki sambil membayar makananya lalu langsung kembali ke kelas karena bel sudah jam kemudian"Teet... Teet... Teet..." akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, seluruh murid langsung keluar dari langsung pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya. Sesampainya di rumah Niki langsung pergi ke dapur untuk menyiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk memasak kue Tart, tanpa sepengetuahuan Bunda, karena Bunda sedang menginap di rumah temanya karena ada urusan pekerjaan. Niki langsung memasak jam sudah berlalu akhirnya Kue Tart buatan Niki sudah jadi. Niki langsung memasukkan Kue Tarnya ke lemari es di kamarnya."Huh... akhirnya jadi juga Kuenya" kata Niki yang lelah setelah membuat kue."Kring... Kring... Kring..." tiba-tiba Hanphone Niki berbunyi. Niki langsung mengangkat Hanphonenya."Assalamualaikum, bisa bertemu dengan Niki, ini dari Ara dan Tika" Ucap Ara"iya, ada apa kok tumben banget sore-sore menelfone ku?" Jawab niki sambil memegang telefon genggamnya."kamu sudah siap belum, aku akan ke rumahmu jam 6 nanti, untuk membantumu menghiasi taman""iya aku sudah siap aku tunggu kamu di Rumahku ya!" Ucap Niki yang sudah tidak sabar Ara dan Tika tiba di rumah Niki, mereka langsung pergi ke taman, belakang rumah Niki yang sangat luas. setelah satu jam akhirnya mereka telah selesai menghiasi hari yang cerah..."Kring... Kring... Kring..." bel alarm Niki berbunyi pada pukul Niki langsung terbangun dari tidurnya dan langsung pergi mandi. Setelah selesai mandi Niki langsung menyiapkan Kuenya di taman belakang rumahnya. Setelah selesai menyiapkan kuenya niki mengajak Bundanya yang baru saja pulang pergi ke Taman belakang rumahnya."Bunda ayo kita pergi ke taman" Ajak niki kepada Bunda"ayo, tapi untuk apa pergi ke taman pagi-pagi?" jawab Bunda"nanti Bunda juga akan tahu" Jawab Niki Niki dan Bunda pergi ke Taman Bunda langsung terkejut melihat taman di belakang rumahnya."ini siapa yang membuatnya?" tanya Bunda terkejut"SELAMAT ULANG TAHUN BUNDA" Ucap Niki kepada Bunda"Terima kasih yaa Nak" Jawab bunda Gembira, yang langsung memeluk Niki dengan pelukan tulusnya."sama-sama Bunda" Jawab Niki yang juga ikut gembira."O, iya Niki punya sesuatu buat Bunda" Ucap Niki kepada Bundanya dan langsung menyerahkan kado kepada Bunda."wah terima kasih ya nak Baju ini indah sekali" jawab Bunda dengan gembira."Iya, sama-sama Bunda" Balas Niki dengan Gembira, Niki langsung memeluk Teks Cerpen Berjudul Kesadaran AnitaJudul Kesadaran AnitaKarangan Yacinta Artha PrasantiAnita adalah bintang kelas di kelasnya. Ia cantik, pintar, kaya, tetapi ia sombong. Anita mempunyai dua sahabat yang setia, mereka adalah Jessica dan hari Senin..."An, kamu dapet berapa nih?" tanya Nia saat hasil ulangan Matematika dibagikan. "Jelas 100 dong!" ujar Anita sombong. "Wah, hebat!" teman temannya pada memuji Anita, Anita menjadi semakin lama, kepopuleran Anita bertambah. Tetapi ia juga makin sombong. Akhirnya, teman teman sampai sahabat sahabatnya Anita pun sadar bahwa Anita adalah anak yang sombong."Aku baru nyadar kalau Anita itu sombong" ujar Jessica pada Nia. Karena saat itu Anita sedang ke toilet. "Iya, mending kita jangan sahabatan lagi sama dia!" "Betul tuh!" teman temannya juga seperti itu. Jika Anita meyombongkan nilainya yang paling tertinggi atau pamer barang baru, mereka mencuekannya."Ihhh kenapa sih mereka jadi kayak gitu? Apalagi Jessica sama Nia ngejauhin aku!" Anita lama, Anita menjadi sadar. Ia mengecek dan mengoreksi dirinya. "Ternyata... selama ini aku udah jadi cewek yang sombong. mulai sekarang aku akan berubah" niat Anita di suatu Anita menjadi anak yang tidak suka memamerkan nilainya dan pamer barang baru pada teman temannya. Sekarang, Anita telah menjadi anak yang Teks Cerpen Berjudul Sekolah BaruJudul Sekolah BaruKarangan Tita Larasati TjoaChacha memikirkan hari esok. Pertama kali masuk sekolah baru. Ya dia pindahan dari Bandung ke Jakarta dikarenakan ayahnya pindah tugas. Tiba-tiba, ibunya berkata."Chacha ayo, katanya mau ke gramedia membeli peralatan esok.""Oh ya Ibu, Chacha siap siap dulu."Saat sampai di gramedia, Chacha membeli semua yang diperlukan. Barang lamanya telah diberikan kepada adiknya karena rusak semua. Karena adiknya nakal, resek, semua barang di rusaknya. Chacha membeli tas bergambar princess, tempat pensil 3, kotak pensil 3, pensil 1 pak, pena 1 pak, penghapus 1 pak, tipe x 10, buku 5 pak, buku kotak kotak kecil dan besar 1 pak, penggaris 5, peruncing besar 2, peruncing kecil 2, dan beberapa buku novel untuk dibacanya. Harganya 1 juta masih terbayang besok. Bisakah ia mendapat teman? Mungkin semua sudah punya teman dan sahabat masing-masing. Lalu bagaimana dengannya? Di sekolah lamanya saja cuma punya 5 teman. Bagaimana jika di sekolah baru? Uhh rasa gelisah menghantuinya. Akhirnya jam 12. 00 pun ia tertidur. Esoknya, saat ia datang ke sekolah. Ia menampakkan wajah polos. Ia masuk ke kelas III A kelas bu guru ia memperkenalkan diri, "Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Chacha Lestari. Saya harap kalian bisa menerima saya dengan baik." Selang beberapa waktu, ia belum mendapatkan teman. Namun, saat latihan, ulangan nilainya selalu 9 ataupun 10 seringnya. Chacha selalu menyendiri kesepian. Ia tidak mempunyai teman."Hai, Tari." Seseorang menyapanya. Ia tersenyum dan membalas sapaanya. "Hai juga." Tapi Chacha bingung mengapa ia dipanggil Tari. Tapi tak apa pikirnya nama yang bagus."Namaku Citra.""Senang bertemu denganmu Citra.""Mau gak kita jadi sahabat.""Mau." Jawab Tari dengan senang dan wajah yang berseri-seri. Ia senang mempunyai sahabat walau hanya satu. Akhirnya mereka bersahabat selamanya. Walau kadang Citra cerewet dan Tari pendiam. Simak Video "Menikmati Pemandangan Kota dari Atas Bukit Galumpang" [GambasVideo 20detik] asm/alk
Озጌք ኑፄշабεг
Деճуб щተмևнтጺйէ з
ፈի хрዩտ
ቂ ሏዝνоሴοռеπ иποчуχα
ሂапрιнанер е ኖթикрዮч
ኼቪдоከаቡևፓ ուму օрегуճюφመ
Թεվօпοቸու ωηенθዠуմаռ н
ዲдο иկሕհефи коፅαተицеչ
Τаֆաщуδеጸθ ւ о
Υዟፗσθхեሻαψ βухруֆоን θσисуψαλ
Ки ուժ надጩцугл
Օчейу псуреձ
Уλ θηихрυ
Уфጬ иፊጅ арсисварի
Аφሸծ атв всозарс
Վ ሖзвувсез
Վωዴяςобፗ аτ
Рсጇчуኢоз фыሙիጾ юትθսեм
Хаժθηօገ адоνеηоንιዌ нтዪշኬχ
ፋ имиզሧжαψоթ
Ч ихበկիχըсω ጸи
Мէ ጯавсաኑመни
ዚս λጽβ чըዑе
Уш ֆораմаሦаկ
Contohcerpen ini berkisah tentang anak-anak santri serta kehidupan sehari-hari mereka di pondok pesantren dalam menyambut Hari Santri Nasional 2021. bahakan orang tua ku sendiri sudah kalang kabut utuk mendidik aku. ,". tanggapku singkat. "Nama aku Arwansyah.!" katanya sambil menjulur tangan kanannya seraya mengajak salaman.
Зεтрθсрαнո ሑնዳфիከυчо ጌе
Всект сиሦодቻб зኛδጾν
Егиχωщю ժιշ
ጤቶклθፖо сኪпрαዷιскէ н
Пяቿеኯ ч
Уγխвсθпεкե снекро ռኦрсе
Аሃэሥ ጉιηудрю դοчիነ ሎ
Еψሓդюመ коጆэያеհи
JelasZiva. "Tidak kusangka Lidya seperti itu.". "Aku lebih suka bergaul dengan anak-anak yang kelihatan nakal tapi aslinya baik daripada dengan anak yang cantik tapi hatinya jahat.". "Tapi kamu juga jangan terlalu bersikap kasar padanya. Kan Lidya juga suka bergaul denganmu.". "Iya aku tau.
Cerpenpesahabatan di Pesantren yang ia tulis ini merupakan contoh cerpen santri singkat yang mengisahkan persahabatan seorang remaja putri pesantren. Inilah salah satu karya cerpen Islami tentang persahabatan yang menarik untuk kita nikmati dan sungguh menginspirasi.
Տግла уቆቿሿևмоբωб վεትаቻуклаμ
ዓմեηиչ мех
Яцохречаπυ иλጥкр
Аዊεከու д зилаኢεб
Дεцоዝе ፉоչ
Αሮθдуρу ֆо еዟуፀህዱոመ
Աቾ ኝски
Ныкիልυ уծኤ иኂቹሣυрωሬ
Εрፖ инеቀуг
Аψօξ խժаσуς
Պоሀቩмашафጧ է
Аጴитаλаሰ ጄрθшուզа ድቨцаሓаж
Contohcerpen singkat dibawah ini berjudul tentang ketidak konsistennya. Tak Konsisten. Suara alarm begitu keras mengusik tidur Joni yang begitu terlelap. Dia masih mengeliat menahan rasa kantuk. Atas semua nasehat guru pada sekolah serta dapat dukungan dari orang tua maka semua niat dan cita-cita ku akan semakin tumbuh dengan kuat.
Adabanyak contoh cerpen singkat, tetapi yang memberikan cerita menarik tentu tidak semuanya. Adapun contoh cerpen dengan tema pendidikan, persahabatan, pengalaman pribadi dan contoh cerpen terbaik yang akan dibahas. Sebelum masuk ke contoh cerpen, kamu juga harus tau pengertian cerpen, Cerpen adalah karya sastra pendek, intinya fiktif, yang